BukuThe Magic Library karya Jostein Gaarder. Pembaca yang baik,Buku di tangan Anda ini benar-benar unik. Susah menggambarkan isinya. Tapi, kira-kira seperti ini:Dua saudara sepupu, Berit dan Nils Goodreads Review The Magic Library. ABOUT AUTHOR. Jostein Gaarder adalah cendekiawan Norwegia dan penulis dari beberapa novel, cerita pendek dan

The Magic LibraryHaiiii…. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul The Magic Library, buku ini aku beli di marketplace. Aku tertarik membaca buku ini karena judul dan sinopsis-nya D. Jadiii buku ini bercerita tentang dua saudara sepupu bernama Berit dan Nils, mereka tinggal di kota yang berbeda namun mereka ingin selalu berkomunikasi. Dan akhirnya mereka membeli sebuah buku tulis untuk dijadikan buku surat buku surat adalah kegiatan surat menyurat yang ditulis di dalam buku agar surat yang dikirim dan surat yang dibalas tidak terpisah. Berit dan Nils pun menceritakan kejadian sehari-hari yang mereka alami baik di sekolah maupun di rumah. Tiba-tiba mereka mulai menulis surat tentang tetangga Berit bernama Bibbi Bokken yang diduga mempunyai perpustakaan ajaib di dalam rumahnya. Seketika Berit dan Nils mulai meyelidiki tentang Bibbi Bokken layaknya buku The Magic Library-Perpustakaan Bibbi Bokken Penulis Jostein Gaarder & Klaus Hagerup Penerbit Mizan Penerjemah Ridwana Saleh Halaman 282 Asal negara NorwegiaMenurutku ilustrasi cover buku ini sangat menarik dan membuat orang penasaran ingin membacanya covernya soft cover ya! Jadi kalian harus menjaganya baik-baik agar tidak mudah rusak. Oh iya ukuran bukunya juga tidak terlalu besar dan tebal sehingga sangat pas untuk di bawa kemana-mana. Warna kertasnya kuning sehingga nyaman untuk di baca lama. Buku novel ini sama sekali tidak ada ilustrasinya hanya terdapat ilustrasi pada covernya saja dan itu membuat kita berimajinasi lebih jauh! Sangat seru lho membayangkan kejadian-kejadian menegangkan di dalam buku ini hihi… Buku ini sangat-sangat seru!!! Karena alurnya membuat kita berpikir lebih jauh dari biasanya.. benar-benar luar biasa. Di tambah kejadian-kejadian ceroboh yang sangat memalukan .. aduhhh >.< tidak perlu khawatir karena isinya di penuhi basa-basi ringan seperti percakapan kita sehari-hari. Endingnya pasti sangat tak terduga! Ohya bagian yang paling kusuka adalah saat Berit diam-diam memasuki rumah bibbi Bokken yang tidak terkunci, iya melompat dan mencari-cari buku di rumah itu tetapi ia tak menemukan satu buku pun. Saat ia ingin melarikan diri ia sudah mendengar suara kenop pintu dan pintu pun terbuka…Aku sangat suka bagian itu karena menegangkan sampai aku terbawa suasana hehe..Tokoh favoritku di buku ini adalah Berit karena ia selalu berhati-hati dan sangat teliti, sehingga banyak kejadian yang menegangkan dapat terselamatkan oleh tindakan Berit. Pelajaran yang dapat aku ambil setelah membaca buku ini adalah kita harus selalu berpikir positif dan yakin dengan diri sendiri dalam menentukan pilihan atau keputusan . Di buku ini juga banyak ilmu baru yang bisa di ambil lho.. seperti banyak tahu kosakata baru tentang istilah perpustakaan. Contohnya seperti kata Incunnabulla yang artinya adalah buku yang sangat-sangat tua! dan masih banyak lagi kosakata merekomendasikan buku ini untuk kalian yang suka cerita petualangan, penyelidikan, teka-teki hingga alur cerita yang tidak dapat ditebak. Buku ini seru kalian tidak akan menyesal telah membacanya. Menurutku buku ini cocok untuk usia 12 tahun keatas karena tingkat pemahamannya lumayan berat untuk aku yang berusia 11 tahun. Aku pun perlu waktu satu bulan untuk membaca buku ini karena ada paragraph yang harus di ulang-ulang bacanya supaya paham. Terima kasih sudah membaca review-ku kali ini!! Semoga bermanfaat dan tunggu review buku selanjutnya ya~ byeeeee!

1 Magic: The Gathering Jumpstart 2022 Booster Box | 24 Packs (480 Cards) | 2-Player Quick Play. Features : 24 Jumpstart 2022 MTG boosters. 20 Magic cards in each booster—includes all the lands you need to play. 1 anime-inspired card in every pack. Total of 1-2 cards of rarity Rare or higher in every pack. The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup Penerbit Mizan 282 halaman Cetakan ke VI - 2017 My Review Okay, dari tampilan buku ini covernya cukup untuk menarik perhatian calon pembeli, salah satunya saya. Saya membeli buku ini sebenarnya tidak secara sengaja untuk membelinya melainkan karena terpengaruh oleh desain covernya yang ramai serta diberikan gambar yang unik, sebuah ruangan yang penuh rak buku, dengan dua anak yang menatap ke atas sedang melihat buku-buku yang beterbangan. Untuk Blurb nya membuat saya penasaran mengenai isi ceritanya terutama penyusunan kalimatnya yang baik. Blurbnya menceritakan tentunya isi bukunya, tetapi spoiler free. Isi Buku Buku ini menceritakan tentang dua orang saudara sepupu Nils dan Berit yang tinggal di Norwegia, tetapi saling terpisah. Nils yang berusia 12 tahun tinggal di Ibukota Norwegia, Oslo, dan Berit 16 tahun tinggal di Fjærland susah sekali menyebutkannya. Kedua saudara sepupu ini awalnya merencanakan untuk saling berbagi cerita dan mengirim kabar melalui buku yang mereka sebut sebagai buku surat. Buku surat itu mereka gunakan sebagai media untuk mengirim surat satu sama lain, tidak menggunakan lembaran kertas. Buku itu dikirim melalui Oslo lalu ke Fjærland, lalu ke Oslo lalu ke Fjærland lagi dan seterusnya. Buku surat itu awalnya tidak terlalu menarik dan membuat kedua saudara sepupu tersebut panic dan cemas, tetapi setelah mereka mengalami berbagai kejadian aneh karena buku tersebut, merekapun berusaha untuk mencaritahu mengapa kejadian aneh tersebut terjadi hanya karena buku surat mereka. Evaluasi Di dalam buku ini, banyak memberikan pengetahuan menarik mengenai buku, perpustakaan, dan penerbitan buku. Genrenya sendiri adalah fantasy, mistery, humor, dan anak, tetapi tetap asyik untuk dibaca oleh remaja, maupun dewasa. Plot cerita buku ini sangat mengalir hingga saya hanya membutuhkan waktu 2 setengah hari untuk mengahbiskannya karena tidak sabar ingin melanjutkan ceritanya. Awal cerita Bab 1 penulisannya sangat unik karena memberikan layaknya copy dari buku surat antara Nils dan Berit, sehingga tampaknya kedua saudara sepupu tersebut saling berbalas surat di buku itu. Tokoh dalam cerita ini tentunya sebagai tokoh utama adalah Nils dan Berit. Penulis menyusun kalimat dan percakapan masing-masing antara Nils dan Berit sesuai dengan karakternya. Nils yang merupakan seorang anak kecil dengan imajinasinya yang tinggi, sedangkan Berit yang telah remaja lebih logis dan rasional dibanding Nils. Penggambaran kedua tokoh tersebut tentunya sangat baik sehingga ketika berganti surat pembaca juga akan serasa berganti suasana dan peran yang snagat nyata. Selain kedua tokoh tersebut, ada berbagai tokoh juga yang sama pentingnya, seperti Bibbi Bokken, Smiley, Mario Bresani, dan beberapa tokoh lainnya yang sepertinya tidak perlu saya sebutkan karena takutnya akan menjadi spoiler. Secara umum novel ini kocak dan sangat kental informasi mengenai perputakaan dan buku, sehingga untuk kalian yang hendak menjadi pustakawan ataupun seorang pembaca tetap. Saya sangat sarankan untuk membaca buku ini. Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik - 💙💙💙💙❤ KomplekKampus 1 UMS Jl. A. Yani, Pabelan Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah 57169
The Magic Library ini merupakan sebuah karya dari Jostein dan Klaus Hagerup. Novel ini mengisahkan petualangan dua sepupu yaitu Berit dan Nils tentang perpustakaan ajaib. Penasaran dengan isi buku ini? kamu bisa baca resensi novel The Magic Library pada artikel ini. akan di bahas secara lengkap mengenai isi novel. Yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya. Yuk, simak penjelasannya berikut di bawah ini ya! Identitas Novel Judul NovelThe Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibi BokkenPenulisJostein Gaarder dan Klaus HagerupJumlah halaman284 halamanUkuran buku13×19 cmPenerbitPT. Mizan PustakaKategoriFiksiTahun Terbit1993Harga Novel ini merupakan sebuah karya dari Jostein Gaarder & Klaus Hagerup yang mulai diterbitkan pada tahun 1993 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Dengan ketebalan mencapai 284 halaman. Sinopsis Novel The Magic Library The Magic Library ini mengisahkan dua remaja sepupu berusia 12-14 tahun yang bernama Nils Boyun dan Berit Boyon. Nils menetap di Olso dan Berit tinggal di Fjaerland. Meskipun keduanya menetap di kawasan Norwegia, tetapi domisili mereka terbilang jauh kurang lebih ratusan kilometer. Setelah pertemuan terakhir mereka di musim panas, keduanya sepakat untuk menjalin komunikasi lewat surat menyurat dengan istilah buku surat. Buku surat tersebut berisikan kumpulan surat yang mereka lakukan setiap kali berkomunikasi. namun, ternyata ada yang tertarik dengan akan buku surat yang dimiliki oleh Nils dan Berit. Ia adalah Bibi Bokken. Awalnya surat itu berisi berbagai macam hal. Namun, mereka justru berfokus menjadi detektif cilik yang mana sedang berusaha memecahkan teka teki terkait siapa sesungguhnya Bibi Bokken beserta organisasi apa yang ada di dalamnya. Bibi Bokken dan kawannya memiliki rencana atau misi rahasia terhadap surat-surat yang dimiliki Nils dan Berit Berit yang satu kawasan dengan Bibi Bokken mempunyai tugas dan pekerjaan yang cenderung berat ia harus berjumpa secara langsung dengan Bibi Bokken. Sementara Nils yang di Olso sedang dimata-matai oleh seseorang dan dikira itu suruhan dari Bibi Bokken. Bahkan, meskipun Nils sedang berada di Roma sekalipun, tetapi ada saja suruhan dari Bibi Bokken dan juga Smiley yang kerap kali menguntil Nils saat melakukan pertemuan dengan istri dari gurunya dis ebuah Cafe. Dan Berit berhasil masuk ke dalam rumah Bibi Bokken. Namun, tak satu pun ia menemukan buku di rumah tersebut malah dia hampir ketahuan untung bisa keluar dari rumah tersebut. Setelah Nils pulang dari Roma. Nils dan Berit akhirnya melakukan pertemuan di Fjaerland. Dan mereka tidak membawa surat-surat milik mereka. Menyuruh Nils untuk mengambilnya. Sampai akhirnya, Nils dan Berit melakukan kesepakatan untuk mendatangi Bibi Bokken secara langsung. Ketika berada di kediamana Bibi Bokken Nils dan Berit terkejut dengan apa yang mereka lihat. Kemudian Bibi Bokken menjelaskan semuanya kepada mereka. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Dan apa yang mereka tengah lihat di kediaman Bibi Bokken? Dan siapa sebenarnya Bibi Bokken?Yuk, cari tahu jawabannya di buku The Magic Library ya! Unsur Intrinsik Novel Dalam resensi novel The Magic Library terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui, yaitu 1. Tema Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu tema tentang petualangan dua sepupu Berit dan Nils dalam memecahkan perpustakaan ajaib milik Bibi Bokken. 2. Tokoh dan Penokohan Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel The Magic Library, diantaranya adalah Nils, ia merupakan sepupu dari Berit yang hobi membaca buku dan suka menulis serta memiliki keingintahuan yang kuat, namun suka emosian sedikit. Berit, ia merupakan sepupu dari Nils yang sama-sama menyukai membaca buku dan suka menulis juga serta memiliki keingintahuan yang kuat, dan juga pemberani. Bibi Bokken, ia merupaka seseorang pecinta buku yangs angat misterius dan kepribadiannya susah di tebak Smiley, ia merupakan mata-mata yang di suruh Bibi Bokken untuk mengawasi Nils Dan amsih banyak lagi tokoh lainnya 3. Alur Novel ini memiliki alur campuran/gabungan. 4. Latar Waktu Novel ini berlatar waktu pada tahun 1993 jadi tak heran jika komunikasi mereka masih menggunakan media surat-menyurat. 5. Latar Tempat Di Norwegia, Di Olso, di Fjaerland di rumah Nils, di rumah Berit dan di rumah Bibi Bokken dan masih banyak latar lainnya. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu bahasa yang ringan dan mudah dipahami terutama anak-anak. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel yaitu novel ini mengajarkan kita tentang penting dan bermanfaatnya membaca di bandingkan dengan menonton TV dengan petualangan seru yang dilakukan dengan dunia literasi. Unsur Ekstrinsik Novel Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel, yaitu 1. Nilai Sosial Sikap Nils dan juga Berit yang memiliki hobi yang sama selain itu mereka merupakan saudara dan juga sahabat dekat. 2. Nilai Moral Sikap Bibi Bokken yang ternyata memiliki hati baik dan sangat peduli dengan masa depan anak terhadap dunia literasi. Kelebihan Novel Banyak memberikan pesan moral dan pengetahuan tentang literasi Bahasa yang ringan dan mudah dipahami Alur yang enak diikuti Kekurangan Novel Buku ini bagi yang tidak suka baca pastinya akan mudah bosan Tidak adanya ilustrasi sebagai gambar pemanis Pesan Moral Novel The Magic Library Terakhir dari resensi novel The Magic Library yaitu pesan moralnya adalah Novel ini mengajarkan kita tentang penting dan bermanfaatnya membaca di bandingkan dengan menonton TV dengan petualangan seru yang dilakukan dengan dunia literasi.

Reviewbuku novel the magic library perpustakaan ajaib bibbi bokken jostein haarder klaus hagerup Review The Magic Library - Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup | Buku Boogie Blogspot Review buku, cerita pendek, novel misteri, horor dan detektif, serta buku-buku lain.

The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibi Bokken bercerita tentang dua orang sepupu yang tinggal berlainan kota. Berit gadis remaja kelas 8 tinggal di Fjaerland sedangkan Nils, anak laki-laki kelas 6 B yang bercita-cita ingin menjadi pemain bola, tinggal di selalu menghabiskan waktu berlibur bersama, seperti pada musim panas lalu. Namun ketika liburan usai dan mereka harus kembali bersekolah di kota masing-masing, komunikasi dijalin melalui kedua sepupu itu menulis suratnya kali ini bukan dalam selembar kertas. Tetapi dalam sebuah buku, yang mereka kirimkan bolak balik antara Fjaerland dan Oslo. Ide untuk membuat buku surat ini berasal dari Billie Holiday, pemilik penginapan di Fjaerland. Mereka tidak menyangka di balik ide pembuatan surat ini, ada sebuah konspirasi menurut Nils yang akan membawa mereka pada sebuah petualangan seru dan memacu adrenalin. Sehingga mentasbihkan Nils dan Berit sebagai penulis 170 halaman novel ini, kita seperti sedang membaca surat-surat kedua sepupu itu. Banyak hal- hal menarik yang terungkap dari surat-surat tersebut. Bibliografer Berasal dari dari kata Biblion Bahasa Yunani yang berarti buku. Nils menyimpulkan bahwa arti bibliografer adalah pecinta buku. Tetapi Berit tidak setuju dengan kesimpulan sepupunya, ia menuduh Nils tertukar dengan istilah bibliophile pecinta buku’ yaitu seseorang yang mengkoleksi buku-buku langka dan bermutu. Berit menemukan arti istilah Bibliografer yang benar setelah melihat kamus, yaitu seseorang yang melakukan kegiatan bibliografi, hal-hal mengenai buku-buku. Incunabula Sebuah istilah yang berasal dari bahasa latin yang berarti timbangan. Tetapi pada saat ini, istilah incunabula digunakan untuk buku-buku yang diterbitkan sebelum tahun 1500. Buku-buku yang pertama kali dicetak setelah seni percetakan buku ditemukan. Buku Harian Anne Frank Seorang gadis Yahudi yang lahir di Frankfurt, pada 12 Juni 1929 yang bernama lengkap Annelies Marie Frank. Pada 6 Juli 1942 ketika saudara perempuannya yang bernama Margot dideportasi ada yang mengatakan dibawa ke Kamp konsentrasi Nazi. Ia dan keluarganya harus bersembunyi di gudang bisnis produk makanan milik Otto Frank. Anne Frank menuliskan semua kejadian yang dia alami selama masa persembunyian dalam sebuah buku harian. Tulisan terakhir gadis Yahudi itu tercatatat dalam buku hariannya pada tanggal 1 Agustus 1944, tiga hari sebelum Gestapo menemukan persembunyian keluarga tersebut. "Untuk seseorang seperti aku , ada perasaan aneh ketika menulis buku harian, Bukan hanya karena aku belum pernah menulis , melainkan karena aku pun berpikir bahwa aku maupun orang lain tak akan tertarik pada curahan hati seorang remaja berusia tiga belas tahun. Tapi sebenarnya bukan itu permasalahannya. Aku ingin menulis dan berbincang dengan diriku sendiri tentang apa saja yang muncul dari dalam jiwaku. Kertas kan lebih sabar daripada manusia." Buku harian ini kemudian diterbitkan pada tahun 1947 di Belanda, dan kini telah dialihbahasakan ke dalam 70 bahasa. Buku Harian Anne Frank telah menjadi bagian penting dalam sejarah dunia yang menginspirasi jutaan orang. Setelah baca surat Berit ini, saya jadi ingin baca buku harian Anne Frank penasaran dengan kisahnya. Bagaimana dengan teman-teman? Apakah ada yang sudah baca?Sumber Real Life Desimal Dewey Jika teman-teman berkunjung ke perpustakaan, pasti menemukan stiker berisi angka-angka yang merupakan kode pengklasifikasian buku yang ditempel pada sisi buku. Bentuk kodenya lebih dari tiga digit, setelah digit ketiga akan ada titik kemudian diteruskan dengan angka-angka selanjutanya. Kode-kode tersebut disusun oleh Melvy Dewey pada tahun 1873. Kemudian dikenal dengan Klasifikasi Desimal Dewey, yang menjadi acuan dalam penataan bidang-bidang keilmuan di perpustakaan. Ada sepuluh kelas utama dalam klasifikasi Dewey yang dapat dibagi lagi ke dalam 10 bagian, kemudian 10 bagian tersebut dapat dibagi lagi ke dalam 10 bagian. Sepuluh kelas utama tersebut adalah 000 Komputer, informasi dan referensi umum100 Filsafat dan psikologi200 Agama300 Ilmu sosial400 Bahasa500 Sains dan matematika600 Teknologi atau Ilmu terapan700 Kesenian dan rekreasi 800 Sastra 900 Sejarah dan geografi Setiap buku di perpustakaan juga memiliki tiga kartu yang berbeda yaitu Kartu yang memuat urutan pengarang secara alfabetis Kartu menurut judul buku Pengurutan berdasarkan registrasi dan kata kuncinya Fjaerland Lebih dari lima puluh persen cerita The Magic Lybrari ini terjadi di Fjaerland, sebuah distrik yang memiliki 300 penduduk yang kebanyakan bermata pencaharian dibidang pertanian dan parawisata. Bentang alam yang telah dihuni sejak zaman Viking ini, telah dibentuk oleh gletser melalui zaman es berturut-turut selama 2,5-3 juta tahun yang tanggal 31 Mei 1991, Museum Gletser Norwegia diresmikan oleh Ratu Sonja di Fjaerland yang diarsiteki oleh Sverre Fehn. Kertas Kain Lap Ah… saya sangat iri pada Berit dan Nils, mereka beruntung sekali dapat melihat buku-buku incunabula yang cantik bak lukisan. Memiliki kertas yang sangat tebal seperti karton yang disebut kertas kain lap, yaitu kertas yang berbahan dasar dari kartun dan linen yang dihancurkan dan dimasak dengan lem dari babi. Perpaduan bahan-bahan tersebut menjadikan kertas kain lap sangat kuat mampu bertahan selama berabad abad. Gutenberg Alfabet merupakan revolusi besar pertama dalam sejarah budaya huruf. Sejak saat itu selama ribuan tahun manusia menulis di atas berbagai media seperti batu, kayu, kulit kura-kura, dsb. Berjalan seiring waktu buku-buku ditulis di atas perkamen dan kertas dengan ditulis tangan. Sehingga harga buku menjadi sangat mahal, tidak terjangkau oleh masyarakat luas. Sebelum akhirnya pada tahun 1450 Johannes Gutenberg, seorang pandai besi berkebangsaan Jerman, menemukan mesin cetak yang didasarkan pada pencetak yang digunakan untuk membuat anggur. Penemuan mesin cetak ini merupakan revolusi terbesar kedua dalam budaya huruf. Gutenberg memakai huruf bongkar pasang movable type dari timah hitam. Sampai akhirnya ia dapat mencetak seluruh halaman buku. Buku yang pertama kali dicetak oleh Gutenberg adalah Kitab Injil. Pesan Jostein Gaarder The Magic Library Perpustakaan Bibi Boken merupakan sebuah pesan dari penulis bahwa buku adalah teman terbaik. “Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik. Di sana kita akan berbaur dengan karakter paling pintar, paling intelek dan paling luhur; disana kebanggaan dan keluhuran manusia bersemayam”. Setiap kali kita membuka sebuah buku, akan memandang sepetak langit. Dan jika kita membaca sebuah kalimat baru, akan sedikit banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang dibaca akan membuat kita dan dunia menjadi lebih besar dan luas. Seru sekali baca buku ini, petualangannya bikin degdegan dan mengandung filosofi yang sangat dalam seperti novel Dunia Cecilia and The Angel karya Gaarder lainnya . Tetapi apakah Berit dan Nils berhasil menemukan perpustakaan Rahasia Bibi Boken? Judul Buku The Magic Library penulis Jostein Gaarder & Klaus Hagerup Penerbit Mizan Tahun Terbit 2018, Maret cetakan IX Jumlah Halaman 282 Penerjemah Ridwan Saleh
Misteri Puisi, Teori menulis, Sejarah buku dan berbagai macam hal lainnya yang berkaitan dengan buku. inilah yang diangkat oleh Jostein Gardeer dan Klaus Hagerup dengan baik melalui karyanya yang berjudul The Magic Library — Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Buku ini mencoba kita agar tertarik lebih dalam untuk membaca buku dan memulai untuk menulis.
Resensi Novel The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibi Bokken ini bercerita tentang dua orang sepupu yang tinggal berlainan kota. Berit gadis remaja kelas 8 tinggal di Fjaerland sedangkan Nils, anak laki-laki kelas 6 B yang bercita-cita ingin menjadi pemain bola, tinggal di selalu menghabiskan waktu berlibur bersama, seperti pada musim panas lalu. Namun ketika liburan usai dan mereka harus kembali bersekolah di kota masing-masing, komunikasi dijalin melalui surat. Banyak hal menarik yang mengisahkan antara kedua sepupu tersebut dalam menjalin komunikasi terutama ketika keduanya saling menuliskan sesuatu dalam sebuah buku yang bolak-balik dikirimkan di antara mereka berdua. Mereka menamakan buku tersebut buku surat. Belakangan buku surat tersebut telah dicetak dan dialihbahasan ke dalam 70 bahasa dan menjadi bagian sejarah dunia yang sangat menginspirasi jutaan orang. Resensi lebih lengkap dapat dibaca di Jejak Pena Oemy Ikbar 19-01-2022 1844 centraniagas385 memberi reputasi
BUKU/ The Magic Library; The Magic Library. The Magic Library. Rp. 69.000,00. Qty Available: 4. Daftar Isi : Qty: Add to Cart. OR. Add to Wishlist Shelf: No: SKU: 9789794339244: Reviews. Be the first to review this product. Product Tags. Add Your Tags: Add Tags. Use spaces to separate tags. Use single quotes (') for phrases. Newsletter
Selamat pagi dari kamar kos yang sangat nyaman. hari ini adalah jumat, jangan lupa membaca surah al-kahfi bagi muslim dan jangan lupa tersenyum ke sesama manusia kucing dan anjing di jalan juga boleh disenyumi hari ini saya akan mereview buku karya jostein gaarder, penulis aliran filsafat-fiksi yang karyanya sangat saya nikmati. perpustakaan ajaib ini adalah sebuah buku yang cocok untukk segala usia, tentang bagaimana budaya baca masa kini, juga sebuah peringatan untuk jangan sekali-kali mematikan imajinasi anak-anak mereka sangat berharga ***** Judul Buku The Magic Library Penulis Jostein Gaarder Penerbit Mizan Tahun Terbit 2007 Jumlah Halaman 284 hlmn. ***** Sekarang sedang terputar lagu romansa lama; Berjalan lebih jauh – Banda Neira. buku ini adalah sebuah buku surat di bab awalnya dua saudara sepupu, Nils dan Berit. mereka kembali dari liburan musim panas bersama di Fjaerland. saat perjalanan pulang ke oslo, Nils membeli sebuah buku surat sebagai media mereka bercerita. anehnya, seorang perempuan menawarkan diri untuk membayar buku itu. setelah itu, nils dan berit yang saling bertukar surat antara oslo dan fjaerland dihadapkan pada sebuah misteri tentang wanita yang membayari mereka buku itu, tentang guru nils di sekolah, tentang lelaki misterius yang mereka juluki smiley, tentang sebuah pondok misterius di Fjaerland, juga puisi mereka yang hilang di buku tamu penginapan tempat mereka menghabiskan liburan musim panas. dalam keriangan musim panas ini, segelas coca-cola kami nikmati, Nils dan Berit, itulah kami, menghabiskan liburan kami disni. sangat indah diatas sini, sampai kami tak ingin pergi. ****** buku ini mengajarkan beberapa istilah baru seperti bibliografi Seorang yang memiliki pengetahuan diatas rata-rata tentang buku. buku ini juga mengajarkan saya kosa kata baru, yakni incunabula buku tua yang ditulis sebelum abad 15, atau lebih lama lagi banyak yang saya pelajari dari buku ini, tapi satu hal yang paling penting; imajinasi dan rasa penasaran anak-anak adalah yang termahal di dunia ini, hal-hal berharga yang perlahan hilang seiring kita tumbuh dewasa. secara keseluruhan, buku ini adalah bacaan yang menarik peseperti karya-karya jostein sebelum ini, namun saya kurang merasakan kehadirannya dalam kata-kata yang penuh filsafat. sekali lagi, semua buku bagus jostein berusaha menghidupkan karakter nils dan berit, juga bibbi bokken, smiley, dan beberapa karakter lain, juga surat-menyurat yang menjadi ciri khas di tiap bukunya. ****** imajinasi nils dan berit begitu liar, dua sepupu yang tinggal di kota ini mulai memikirkan beberapa teori konspirasi yang sedang berlangsung di hidp mereka berdua. karena seorang wanita misterius bibbi bokken yang mengincar buku surat mereka, nils dan berit mulai berimajinasi beberapa teori seperti bibbi bokken yang berkomplot dengan beberapa orang dengan suatu rencana misterius yang berhubungan dengan teori konspirasi dunia perbukuan dan rahasia perpustakaan ajaib. imajinasi, keberanian, dan rasa penasaran keduanya menemani kita dari awal smapai akhir buku, dengan penyingkapan teori yang akan kubiarkan kalian tahu sendiri silahkan dibaca ****** satu gagasan yang hebat di buku ini adalah tentang incunabula masa depan. buku yang akan menjadi incunabula selanjutnya buku yang mungkin belum ditulis sekarang, buku yang akan tumbuh dari beberapa karakter alfabet dan menjadi sebuah bacaan yang menandakan perkembangan suatu zaman. saya sangat suka dengan gagasan buku masa depan jauh lebih berharga dari buku-buku yang berusia 500-1000 tahun yang lalu, namun tentu saja kita tidak akan semaju ini tanpa buku-buku kuno itu, dan kita tidak akan melihat masa depan tanpa buku-buku sekarang, juga penulis-penulis yang sedang/akan lahir dari bacaan-bacaan yang memberi makan pada pikiran-pikiran manusia. buku ini memberi kita inspirasi bahwa setiap orang bisa menulis dan tentu kalian harus memulainya dengan membaca. salam hangat dari mahasiswa semester akhir, selamat membaca al-kahfi dihari jumat, dan selamat menyelesaikan buku-buku yang telah dimulai, selamat berbahagia hari ini 🙂
ISBN: -4. The Magic Library atau versi terjemahannya yaitu Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken berkisah tentang dua orang sepupu bernama Nils dan Berit. Nils tinggal di Oslo, sedangkan Berit menetap di Fjaerland. Walaupun sama-sama berlokasi di Norwegia, domisili mereka terpaut ratusan kilometer. Sehingga, setelah pertemuan terakhir

Resensi Novel The Magic Library Jostein Gaarder Misteri Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken – The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken merupakan salah satu karya seorang penulis novel dan literasi anak asal Norwegia, Jostein Gaarder. Bersama Klaus Hagerup–penulis bacaan anak dan remaja–keduanya sukses memberikan penggambaran akan keindahan dan keistimewaan dunia perbukuan melalui cerita yang mereka tuang dalam novel The Magic Library ini. Novel dengan tebal 284 halaman ini adalah terjemahan dari judul aslinya, yaitu Bibbi Bokkens Magische Bibliothek yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1993. Melalui karyanya ini, penulis mencoba untuk mengajak pembaca berjelajah bersama kedua tokoh di novel ini, yakni Berit dan Nils dalam mengangkat rahasia perpustakaan ajaib’ milik Bibbi Bokken ini. Dalam novel ini banyak pula wawasan akan segala hal yang berkaitan dengan literasi dan perpustakaan, seperti halnya sistem pengelompokan di perpustakaan, asal mula mesin percetakan, perpustakaan unik dan menarik di negera Norwegia, serta yang lainnya. Seperti yang sudah diketahui bahwa novel ini memang sudah dituliskan sejak lama oleh kedua penulis. Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa dalam novel ini Nils dan Berit kerap menggunakan media surat-menyurat atau yang mereka sebut dengan Buku Surat’ sebagai metode atau cara berkomunikasi antarmereka yang memiliki keterbatasan jarak. Dengan demikian, cerita di novel ini patut menjadi kisah klasik yang tidak akan termakan oleh waktu. Menariknya, novel ini terbagi menjadi dua bagian atau bab. Pada bagian pertama, diberi tajuk “Buku-Surat”, sementara di bagian kedua berjudul “Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken” yang berisikan pemecahan misteri dan teka-teki akan perpustakaan ajaib tersebut. Kemudian, Gaarder dan Hagerup menarik pembaca agar dapat berkhayal tanpa batas ruang guna meningkatkan rasa keingintahuan akan cerita dalam novel. Lantas, siapakah Bibbi Bokken itu dan apa keistimewaan dari perpustakaan ajaib’ yang dimilikinya? Sinopsis Novel The Magic LibraryHal yang Menarik dari Novel The Magic LibraryHal yang Kurang dari Novel The Magic LibraryKesimpulan Resensi Novel The Magic LibraryBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Sinopsis Novel The Magic Library The Magic Library The Magic Library mengisahkan dua remaja sepupu berusia 12-14 tahun bernama Nils Boyum dan Berit Boyum. Nils menetap di Oslo, sementara Berit tinggal di Fjaerland. Meskipun keduanya menetap di kawasan Norwegia, tetapi domisili mereka terbilang jauh, kurang lebih ratusan kilometer. Sesudah mereka melakukan pertemuan terakhir di liburan musim panas, keduanya sepakat dan memutuskan untuk tetap menjalin komunikasi melalui surat-menyurat yang mereka sebut dengan istilah buku-surat’. Buku-Surat tersebut berisikan kumpulan surat yang mereka lakukan setiap kali berkomunikasi antara satu sama lain, kemudian dijadikan dalam sebuah buku. Namun, ternyata ada seseorang yang tertarik akan buku-surat yang dimiliki oleh Nils dan Berit, nama orang tersebut adalah Bibbi Bokken. Mengapa Bibbi Bokken bisa tertarik dengan buku-surat tersebut? Hal itu karena di dalam surat tersebut membahas terkait Bibbi Bokken beserta Perpustakaan Ajaib miliknya. Awalnya, dalam buku-surat itu, Nils dan Berit menuangkan berbagai macam hal, tetapi mereka justru berfokus menjadi seorang detektif cilik yang mana sedang berusaha memecahkan teka-teki terkait siapa sesungguhnya Bibbi Bokken dan organisasi atau kongsi apa yang ada di di dalamnya. Bibbi Bokken dengan kawanannya mempunyai suatu rencana atau misi rahasia terhadap buku-surat yang dimiliki Nils dan Berit. Secara diam-diam, Nils dan Berit menjadi seorang ala-ala detektif guna melakukan penyelidikan pada Bibbi Bokken. Berit yang kawasan kediamannya sama dengan BibbI Bokken, tepatnya di Fjaerland, mempunyai tugas dan pekerjaan yang cenderung berat sebab ia harus berjumpa secara langsung dengan Bibbi Bokken. Sementara Nils yang kediamannya berada di Oslo, tengah dimata-matai oleh beberapa orang yang diduga sebagai suruhannya Bibbi Bokken. Semakin lama, penyelidikan terhadap Bibbi Bokken semakin menantang dan menari, Nils dan Berit mendapati clue yang menyatakan bahwa Bibbi Bokken merupakan seorang bibliografer. Misteri terkait penyelidikan Bibbi Bokken semakin berlanjut saat Nils dan Berit mendapati fakta dan keterkaitan yang baru. Tak hanya itu, cerita dalam novel ini semakin menarik saat banyak pihak yang terlibat, seperti halnya pengajar dari sekolah Nils, terlebih istrinya yang merupakan kawan lama dari Bibbi Bokken. Tidak sampai di situ saja, saat ibunya Nils memperoleh hadiah liburan ke Roma, seperti sudah dikonsepkan oleh Bibbi Bokken. Hal itu karena sesampainya di Roma, Nils pun memperoleh surat dari Bibbi Bokken yang tergeletak di penginapan hotelnya, kemudian memerintahkan untuk menemui seseorang. Bahkan, Meskipun Nils sedang berada di Roma sekalipun, tetapi tetap ada saja suruhan’ dari Bibbi Bokken yang berada di sekeliling Nils, terlebih Smiley’ yang kerap kali menguntit Nils saat melakukan pertemuan dengan istri dari gurunya di sebuah cafe. Berit yang berada di Fjaerland pun menyusup ke dalam rumah Bibbi Bokken sebab Berit mengetahui bahwa Bibbi Bokken kerap kali menerima buku. Akan tetapi, unik dan anehnya adalah ketika Berit sedang berada di rumah Bibbi Bokken, dirinya tak menemukan dan mendapati satu buku pun. Malahan, ketika itu, Berit justru hampir ketahuan oleh Bibbi Bokken, tetapi untung saja Berit dengan segera keluar dari kediaman Bibbi Bokken dan berhasil. Kemudian, setelah pulang dari Roma, Nils melakukan pertemuan dengan Berit di Fjaerland. Berit yang melihat Nils tidak membawa buku-surat milik mereka, menyuruh Nils untuk segera mengambilnya. Ketika kembali menemui Berit, Nils marah dengan semua yang terjadi. Sampai akhirnya, Nils dan Berit melakukan kesepakatan untuk mendatangi Bibbi Bokken secara langsung. Ketika berada di kediaman Bibbi Bokken, Nils dan Berit terkejut dengan apa yang mereka lihat, kemudian Bibbi Bokken memberi tahu dan menjelaskan semuanya pada mereka. Lantas, Apa yang sebenarnya mereka lihat saat di kediaman Bibbi Bokken? Apa yang Bibbi Bokken ceritakan kepada Nils dan Berit? Apakah itu merupakan sebuah pertanda bahwa mereka telah berhasil memecahkan misteri terkait Bibbi Bokken? Siapakah sebenarnya Bibbi Bokken itu? Untuk mengetahui kisah selengkapnya, ikuti kisah Nils dan Berit dalam memecahkan misteri Bibbi Bokken tentu dengan membaca novel The Magic Library. Cecilia and the Angel Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Dia sakit keras dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah dan menganggap Tuhan tak adil. Namun, terjadi keajaiban. Seorang malaikat–Ariel namanya–mengunjungi Cecilia. Mereka berdua kemudian membuat perjanjian. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel akan memberitahunya seperti apa surga itu. Buku ini memenangi Norwegian Bookseller Prize dan diadaptasi ke dalam film yang juga memenangi Amanda Award, anugerah tertinggi perfilman Norwegia pada tahun 2009. Hal yang Menarik dari Novel The Magic Library Melalui novel The Magic Library, pembaca memperoleh pesan bahwa buku adalah suatu jalan untuk memberikan pengetahuan. Membagi ilmu, pengalaman, ataupun secercah inspirasi, baik itu dengan seseorang yang berada jauh ratusan hingga ribuan mil di sana maupun dengan seseorang yang lintas generasi. Memiliki hobi atau gemar terhadap membaca buku adalah suatu keharusan bagi setiap orang karena dengan demikian justru mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri sehingga dapat saling berbagi pengetahuan juga ilmu. Dalam novel The Magic Library ini, dituliskan bahwa terdapat sebuah proyek besar perpustakaan yang memuat seluruh buku bacaan, majalah, termasuk koleksi video yang berputar di Norwegia di suatu kawasan. Tujuannya adalah untuk berbagi dengan masa yang akan datang. Keunggulan dari buku The Magic Library ini, yaitu membuat para pembacanya turut memikirkan memikirkan misteri dan teka-teki yang diangkat oleh sang penulis, terlebih bahasa yang digunakan terbilang ringan dan mudah. Hal itu karena digambarkan yang menulis merupakan seorang anak kecil. Tidak hanya itu, novel ini penuh akan makna tulis-menulis, seperti halnya surat-buku yang dimiliki oleh Nils dan Berit. Gaya penulisan dalam novel ini terbilang unik sebab penulis membagi novel ini menjadi dua bagian. Pada bagian pertama, menceritakan terkait isi dari buku-surat’ yang dikirimkan oleh Nils dan Berit secara bergantian, sementara pada bagian kedua merupakan plan mereka berdua, yakni Nils dan Berit sesudah pertemuan secara langsung dan merancang rencana untuk memecahkan teka-teki yang selama ini mengusik mereka–dengan Nils dan Berit sebagai naratornya. Melalui novel The Magic Library ini, para pembaca akan diajak memahami beragam khayalan dan imajinasi luar biasa yang anak-anak miliki dalam menyelesaikan teka-teki dan persoalan yang tengah mereka hadapi. Selain itu, pembaca pun akan memperoleh informasi mengenai literasi dan sejarah perbukuan, misalnya, sistem penyusunan berbagai buku di perpustakaan, sejarah mesin percetakan, tempat perpustakaan unik di Norwegia, cara memperkaya tulisan-tulisan fiksi, dan tentunya masih banyak lagi. Kemudian, teruntuk sebuah buku yang berisikan cerita berdasarkan perspektif anak usia 12 tahun ataupun sepantarannya, The Magic Library dapat dikatakan bukanlah suatu buku yang biasa ataupun sederhana. Hal tersebut dapat diketahui dengan membaca beberapa kalimat yang menjadi percakapan antara Berit dan Nils dalam novel ini, pembaca dapat mengetahui bahwa mereka sangat senang membaca novel dan merasa bangga dengan hobi dan kegemarannya tersebut. Selain itu, wawasan pengetahuan Berit dan Nils, terutama akan bacaan sastra, sangatlah luas. Hal tersebut banyak dibuktikan melalui percakapan mereka yang terdapat dalam novel ini. Lalu, dengan melihat gambaran dan uraian mengenai isi cerita Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken dalam novel ini, kita selaku pembaca yang peka akan problematik perbukuan dan budaya literasi, tentulah merasa sangat tertinggal. Pasalnya, di tengah hebohnya budaya menonton televisi dan bermain suatu permainan visual yang saat ini sedang menimpa usia anak-anak, malah penulis dari mancanegara yang mengemukakan dan membuat solusi mengenai tema yang terbilang sukar dijumpai di Indonesia. Tema yang dimaksud adalah kegemaran aktivitas membaca buku yang memicu anak-anak untuk mengeksplorasi lebih jauh rasa keingintahuannya menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Di samping itu, di dalam novel ini terdapat kesenangan dalam berfantasi yang Nils dan Berit cari. Perlu diketahui pula bahwa kemampuan berfantasi seorang anak akan sangat membantu kemampuannya dalam melakukan aktivitas tulis-menulis. Hal itu yang menjadi alasan bahwa seorang anak perlu dirangsang secara rutin terhadap fantasinya agar menciptakan berbagai bacaan yang membangkitkan fantasi. Seperti yang diketahui bahwa di dalam novel ini membahas mengenai sebuah perpustakaan yang mana tugas dari perpustakaan adalah pusat penyedia informasi dan referensi belajar. Membaca juga sebagai satu-satunya perantara dan cara untuk menjadi pembaca yang baik, memiliki kosakata yang mencukupi, mengembangkan dan meningkatkan gaya penulisan yang baik, memperluas penguasaan segi tata bahasa, serta cara untuk menjadi seorang pengeja yang baik pula. Hal lainnya yang tak kalah menarik, yakni novel The Magic Library ini sebenarnya menghadirkan situasi terkini mengenai dunia perbukuan dengan cara yang unik dan menarik. The Magic Library mengilustrasikan persaingan antara buku dan film dengan cukup apik. Di masa sekarang ini, barangkali sebagian pembaca cenderung memilih untuk menonton sebuah film dibandingkan membaca sebuah buku. Hal itu karena menonton film akan jauh lebih mudah apabila dibandingkan dengan membaca buku. Pemikiran itu pula yang mengakibatkan minat baca maupun literasi di berbagai kalangan, khususnya remaja menjadi menurun dan rendah. Berdasarkan hal demikian, Gaarder melalui bukunya ini mencoba untuk menyampaikan keprihatinannya akan situasi dan konsisi yang dialami saat ini dengan cara yang sangat luar biasa. Selain pemikiran Gaarder yang sangat cemerlang ini, penyampaian yang dilakukan oleh Gaarder pun sangatlah sederhana, tetapi bermakna dan mendalam. Princess of Tales Sejak kecil, Petter lebih suka menyendiri di dalam dunia yang dia ciptakan. Dia terobsesi dengan cerita-cerita, terutama dengan Panina Manina, sang Putri Sirkus yang dikarangnya sendiri. Hingga dewasa pun, imajinasinya terus merajalela. Tak heran dia dijuluki Petter “si Laba-laba” Akan tetapi, Petter membenci ketenaran dan tak mau mempublikasikan tulisannya. Dia memilih menciptakan Writers Aid, sebuah program yang didesain untuk menyediakan cerita-cerita bagi para pengarang-pengarang internasional yang mengalami kebutuhan ide. Meskipun programnya ini pada awalnya sangat sukses, Petter akhirnya terjebak dalam jaring yang ditenunnya sendiri. Hal yang Kurang dari Novel The Magic Library Bagi yang sudah membaca novel The Magic Library karya penulis Jostein Gaarder ini, barangkali akan merasakan alur yang membosankan pada saat di awal, novel ini memiliki kesan kekanak-kanakan pada bagian awal. Lalu, di bagian surat-menyurat antara Nils dan Berit terasa sedikit random. Selain itu, hadirnya karakter tokoh antagonis pun terbilang kekanak-kanakan. Apabila dilihat dari judul dan pembawaan cerita dalam novel ini yang mana terlalu imajinatif, pembaca akan menyangka bahwa The Magic Library akan lebih diperluas dan dieksploitasi lagi. Dalam novel ini juga terdapat bagian di mana tokoh utama yang sedang mengunjungi Perpustakaan Ajaib milik Bibbi Bokken, tetapi bagian itu kurang terlihat jelas atau kurang terekspos, seakan batu tumpuan melompat menuju adegan selanjutnya. Adapun tokoh Bibbi Bokken dalam novel ini seakan terlihat sebagai sosok yang misterius di bagian awal, tetapi lama kelamaan justru sosoknya semakin tidak terlalu dominan. Bahkan yang kerap kali hadir dan mendominasi ialah karakter tokoh “Smiley” yang membuat suasana semakin mencekam dan seru. Dibutuhkan ketelitian dalam menebak tokoh karakter antagonis maupun protagonis dan beberapa petunjuk dan mengacu pada permasalahan cerita di novel ini. Lalu, novel The Magic Library mempunyai alur imajinasi liar khas anak-anak yang sukar untuk ditebak, terlebih dalam menyelesaikan persoalan Bibbi Bokken dan perpustakaan ajaibnya, Seperti yang sudah dijelaskan pula bahwa novel ini terdiri atas dua bagian yang mana bagian pertamanya berisikan Buku-Surat’ antara Nils dan Berit, sementara bagian keduanya adalah ketika Nils ke Fjaerland dan berjumpa dengan Berit untuk bersama memecahkan teka-teki dan misteri perpustakaan milik Bibbi Bokken. Pada bagian ini pula digambarkan oleh dua perspektif, yaitu Berit dan Nils secara bergantian. Namun, cukup disayangkan bahwasannya pada bagian tersebut tidak adanya perbedaan font atau sesuatu yang mencolok sebagai pembeda antara bagian Nils dan Berit. Dalam hal ini, pembaca diharuskan fokus dan awas terhadap sudut pandang siapa yang sedang bercerita. Terlepas dari segala hal kekurangan ataupun kelemahan dalam buku The Magic Library, kalian tidak akan dibuat menyesal membaca novel ini sebab ada banyak hal dan pesan menakjubkan yang dapat kalian jadikan buah pembelajaran. Bagi kalian yang belum mengetahui gaya penulisan dari karya-karyanya Jostein Gaarder, alangkah baiknya sering-seringlah membaca novelnya. Tujuannya agar kalian dapat lebih menerima dan menyerap berbagai gagasan ataupun ide yang hendak disampaikan oleh Gaarder selaku penulis. Dengan kata lain, buku ini wajib dijadikan daftar bacaan yang sangat recommended dan layak untuk dibaca. Ide dan gagasan cemerlang, serta keelokkan amanat yang disuguhkan oleh Gaarder, akan menutupi alur cerita yang barangkali terkesan membosankan bagi beberapa pembaca. Seperti halnya yang sudah dibahas sebelumnya, meskipun pada bagian awal beberapa pembaca cenderung merasakan kesan biasa saja’, tetapi novel ini justru menyampaikan sesuatu yang luar biasa di bagian akhir melalui setiap kata dan kalimat yang dirangkai oleh sang penulis. Hal tersebut justru yang akan membuat pembaca tidak akan menyesal untuk membaca novel ini hingga akhir halaman. The Magic Library akan sangat bagus dan layak untuk diberikan dan dibaca oleh kalangan remaja awal agar semakin menanamkan rasa kecintaannya terhadap kegiatan literasi, dalam hal ini adalah membaca buku. Novel ini pun sangat memadai dimiliki dan dibaca oleh semua kalangan, baik itu pecinta buku maupun bukan pecinta buku sekalipun. Bisa saja setelah membaca novel ini, seseorang yang tadinya tidak gemar membaca buku, justru akan jatuh cinta pada buku. Seperti kata pepatah yang menyebutkan, Cinta datang karena terbiasa. Maka begitu pula dengan membaca buku, diperlukannya proses adaptasi di awal sehingga lambat laun akan terbiasa membaca buku. Itulah Resensi Novel The Magic Library karya Jostein Gaarder. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari novel dengan berbagai genre, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber Dunia Sophie Sophie, seorang pelajar sekolah menengah berusia 14 tahun. Suatu hari sepulang sekolah, dia mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu pertanyaan, “Siapa kamu?” Belum habis keheranannya, pada hari yang sama dia mendapat surat lain yang bertanya, “Dari manakah datangnya dunia?” Seakan tersentak dari rutinitas hidup sehari-hari, surat-surat itu membuat Sophie mulai mempertanyakan soal-soal mendasar yang tak pernah dipikirkannya selama ini. Dia mulai belajar filsafat.

BUKU/ Novel / The Magic Library; The Magic Library. Rp. 49.000,00. Availability: Out of stock. Daftar Isi : Add to Wishlist | Add to Jostein Gaarder: Shelf: No: SKU: 9789794339244: Volume: N/A: Reviews. Be the first to review this product. Product Tags. Add Your Tags: Add Tags. Use spaces to separate tags. Use single quotes (') for Pendahuluan Kali ini Arif Keisuke akan membahas artikel mengenai resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken karya jostein gaarder. Bagi pecinta novel Gaarder, tentu buku perpustakaan ajaib alias the magic library ini wajib kamu baca dan memenuhi koleksi tumpukan bukumu. Karena seperti buku atau novel lainnya, dalam buku perpustakaan ajaib ini juga, kamu akan dibawa untuk berpikir untuk menemukan sebuah kebenaran suatu perkara. So, kamu perlu banget baca dulu resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken dulu di sini. Baca juga Nestapa, Khianat dan Genderang Jihad di Abad Pertengahan – Resensi Ain Jalut; Melawan Mitos Hulagu Kamu juga akan diajak berkenalan dengan tempat-tempat di Norwegia, bagaimana karakteristik orang Norwegia dan sebuah keadaan tentang bagaimana pekembangan dunia sastra atau tepatnya mengenai perbukuan. Yakin deh, buku perpustakaan ajaib bibbi bokken bagus banget menjadi buku misteri yang ringan untuk kamu baca. Yuk langsung saja baca artikel dengan judul lengkapnya Misteri Sebuah Buku Bibbi Bokken dan Kisah Misteri – Resensi Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Karya Jostein Gaarder sampai tuntas! Misteri Sebuah Buku Bibbi Bokken dan Kisah Misteri – Resensi Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Karya Jostein Gaarder Informasi Buku Cover Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Lama – Arif Keisuke Judul Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Indonesia, The Magic Library Inggris, Bibbi Bokkens Magishce Bibbliothek Norwegia Penulis Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup, Ridwana Saleh Alih Bahasa Genre Fiksi, Misteri Bahasa Indonesia Penerbit PT Mizan Pustaka Kota Terbit Bandung Tahun 2016 edisi ke-tiga Halaman 282 ISBN 978-979-433-927-5 Biografi Tokoh Membiasakan diri untuk berpikir – Source Pexels Jostein Gaarder adalah seorang penulis asal Norwegia. Ia lahir pada 8 Agustus 1952 65 tahun. Gaarder sering menulis novel yang bergenrekan literatur anak, fiksi, dan cerita pendek. Gaarder dikenal karena menulis buku fenomenalnya yaitu Sofies Verden atau Dunia Sophie tahun 1991. Buku ini telah diterbitkan dalam 60 bahasa di dunia. Ciri khas novelnya yaitu cerita yang ringan namun penuh makna untuk direnungkan. Baca juga Mengenal Perbandingan Mazhab dan Islam yang Luwes dari Australia – Resensi Kiai Ujang di Negeri Kanguru Karya Nadirsyah Hosen Latar belakang pendidikan Gaarder adalah di Oslo Cathedral School dan The University of Oslo dengan mengambil jurusan bahasa Skandinavia dan Teologi. Jostein Gaarder merupakan aktivis lingkungan, dia terlibat dalam promosi dari pembangunan berkelanjutan untuk setidaknya dua dekade. Dia berkontribusi lebih dari $ million untuk isu lingkungan. Disamping itu, Gaarder aktif secara politik terutama pada nasib pengungsi Palestina, dan semangat mengkritik pendudukan Israel atas Palestina. Ulasan Buku dan Petikan Pesannya Mari membaca buku terus yuk. Source Dalam buku ini menceritakan kisah dua orang saudara berusia 12-14 tahun yaitu Berit Boyum dan Nils Boyum. Dua saudara tersebut berusaha menjadi seorang detektif untuk memecahkan misteri yang menyangkut dalam hidup mereka. Kisah ini diawali dengan sebuah liburan panas dimana mereka menuliskan sebuah puisi dalam buku tamu di Pondok Flatbre. Kemudian mereka disarankan untuk membuat surat dalam sebuah buku. Buku tersebut harus diserahterimakan lewat pos antara Oslo dan Fjaerland. Dalam buku-surat itu, mereka mengungkapkan beragama hal, namun akhirnya berfokus menjadi seorang detektif cilik. Mereka berusaha memecahkan misteri siapa itu Bibbi Bokken dan sindikat apa yang ada di dalamnya. Nils terutama bertemu dengan Bibbi ketika di toko buku dan digambarkan seperti orang pecinta coklat yang kegirangan sekali melihat coklat, namun ini terhadap buku. Baca juga Melatih Untuk Mengurangi Emosi dan Pikiran Negatif Secara Praktis – Resensi Buku Filosofi Teras Kemudian Berit menemukan fakta lain yang berkaitan dengan itu bahwa Bibbi Bokken merupakan arti dari kata pustakawan atau juga orang yang mencintai buku. Buku termasuk incunabula. Sejalan dengan itu, fakta lainnya bahwa Bibbi Bokken tinggal di daerah yang sama dengannya, di Fjaerland. Misteri ini terus berlanjut seiring mereka menemukan fakta dan keterkaitan yang baru. Cerita semakin menarik ketika banyak pihak yang terlibat seperti guru sekolah Nils, terutama istirnya, merupakan teman lama dari Bibbi Bokken. Selain itu, ketika Ibu Nils mendapatkan hadiah liburan ke Roma seperti sudah direncanakan oleh Bibbi Bokken. Karena setiba di Roma Nils langsung mendapatkan surat dari Bibbi Bokken yang tergeletak di hotelnya, dan menyuruhnya menemui seseoang. Keadaan di Norwegia – Source Mereka mengira apakah sedang diawasi, atau menjadi pion dari beberapa orang ini. Termasuk “Smiley” yang selalu mengikuti Nils, terutama ketika pertemuan dengan Istri dari gurunya di sebuah kafe. Sampai buku surat yang mereka buat itu diambang bahaya, bahkan akan hilang selamanya. Dan fakta terkahir yaitu Bibbi Bokken memiliki perpustakaan ajaib. Bibbi Bokken juga mengetahui buku yang akan terbit pada tahun depan sebagai perayaan di Norwegia. Siapakah Bibbi Bokken? Baca saja ya hehe. Baca juga Memahami Cara Berpikir dan Mengambil Keputusan dalam Otak – Resensi Buku Thinking Fast and Slow Dari buku ini memang kamu bisa mendapatkan petikan pesan bahwa buku merupakan suatu jalan untuk membagi pengetahuan. Membagi pengetahuan, pengalaman, atau juga sebuah inspirasi baik dengan oang yang berada jauh ribuan mil di ujung sana atau dengan orang lintas generasi sekalipun. Menjadi orang yang gemar membaca merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang, tentunya demi meningkatkan kualitas diri dan saling berbagi ilmu. Dalam buku ini ditulis ada sebuah megaproyek perpustakaan yang menampung seluru buku bacaan, majalah bahkan koleksi video yang berputar di Norwegia di suatu tempat. Tujuannya untuk berbagi dengan masa depan. Kelebihan dari buku ini yaitu memang membuat pembaca menjadi ikut memikirkan misteri yang diangkat oleh sang penulis, juga bahasa yang digunakan yaitu sangat ringan karena diilustrasikan yang menulis adalah anak kecil. Link Download dan Baca Buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Bagi kamu yang ingin membaca atau mengunduh buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken PDF, kamu bisa membaca dan meminjamnya secara resmi di aplikasi Ipusnas. Aplikasi itu bisa diunduh baik via android, iphone atau desktop. Buku Jostein Gaarder yang lain juga ada di sana loh. Apabila ingin memiliki pdfnya bisa beli via playstore di sini[Play Book Josten Gaarder] dengan harga Rp. Baca juga Belajar Tidak Menyerah dalam Menggapai Takdir – Resensi Alchemist Oleh Paulo Coelho Namun jika kamu tidak suka membaca buku dari media elekrtonik, kamu bisa memblinya di toko buku kesayangan kamu atau di toko online. Harga yang ditawarkan untuk buku aslinya yaitu sekitar Rp. – Rp. Yuk biasakan membeli buku resmi atau membaca dari kanal resminya untuk mendukung penulis, penerbit dan pihak lain yang terlibat tetap produktif! Buku Lain Karya Jostein Gaarder Sofies Verden Dunia Sophie – 1991 – edisi terbaruDunia Anna – 2014Appelsinpiken Gadis Jeruk – 2014Maya – 1999Misteri Soliter – 1990The Puppeteer – 2016The Castle in the Pyreness – 2018 Daftar Pustaka Gaarder, J., 2016, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, Bandung Mizan Pustaka. Penutup Menggapai indahnya hidup dengan membaca. Source Oke untuk resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken hanya cukup sampai di sini saja ya. Semoga kamu dan saya bisa mendapatkan apa yang ingin disampaikan penulis melalui bukunya ini. Yuk membiasakan baca buku untuk menambah wawasannya. Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di sini ya, dan kalau merasa mendapatkan sesuatu bisa dibagikan ke teman kamu. Terima kasih. Bagi kamu yang memiliki kritik atau saran yang sifatnya membangun blog ini dan mungkin juga ingin mengirimkan artikel atau karyanya untuk dipublikasikan di website ini, kamu bisa mengirimkannya ke alamt e-mail berikut ini Aripviker Kata kunci resensi buku perpustakaan ajaib bibbi bokken, download perpustakaan ajaib bibbi bokken, perpustakaan ajaib bibbi bokken pdf, review buku perpustakaan ajaib bibbi bokken. SinopsisNovel The Magic Library. The Magic Library. The Magic Library mengisahkan dua remaja sepupu berusia 12-14 tahun bernama Nils Boyum dan Berit Boyum. Nils menetap di Oslo, sementara Berit tinggal di Fjaerland. Meskipun keduanya menetap di kawasan Norwegia, tetapi domisili mereka terbilang jauh, kurang lebih ratusan kilometer. Misteri, Puisi, Teori menulis, Sejarah buku dan berbagai macam hal lainnya yang berkaitan dengan buku. inilah yang diangkat oleh Jostein Gardeer dan Klaus Hagerup dengan baik melalui karyanya yang berjudul The Magic Library — Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Buku ini mencoba kita agar tertarik lebih dalam untuk membaca buku dan memulai untuk menulis. Dengan bahasa yang ringan, kisah remaja yang menghibur dan penuh konspirasi, saya rasa buku ini sangat bagus sekali dibaca bagi siapa yang ingin memulai untuk membiasakan membaca dan Magic Library menceritakan tentang dua remaja sepupu yang tinggal di tempat terpisah, dan mereka sepakat untuk saling berhubungan dengan sebuah “buku-surat,” sebutan untuk sebuah buku catatan seperti buku diari yang dialih fungsikan menjadi media menulis surat. Perlu diketahui buku ini diterbitkan pertama kali tahun 1999 disaat Hp masih belum begitu banyak penggunanya dan para remaja pada saat itu masih menggunakan media konvesional yakni saling kirim mengirim surat.“Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh simbol yang menghidupkan kembali si mati dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal kepada yang hidup. Sungguh tak dapat dibayangkan, fantastis, dan ajaib bahwa kedua puluh enam huruf dalam alfabet kita bisa dipadukan sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi rak raksasa dengan buku-buku dan membawa kita ke sebuah dunia yang tak pernah berujung. Dunia yang selalu bertumbuh dan bertumbuh, selama masih ada manusia di muka bumi ini.”― Jostein Gaarder, Perpustakaan Ajaib Bibbi BokkenSetelah seringkali kirim mengirim surat, mereka berdua akhirnya bertemu dengan seorang wanita paruhbaya bernama Bibbi Bokken yang selalu memata-matai mereka. Hingga akhirnya isi pembicaraan di surat mereka adalah bagaimana penyelidikan akan misteri tentang siapa wanita tersebut dan apa yang ia inginkan dari dua orang remaja yang saling mengirim buku-surat.“Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik. Di sana kita akan berbaur dengan karakter yang paling pintar, paling intelek, dan paling luhur; di sana kebanggan serta keluhuran manusia bersemayan.”― Jostein Gaarder, Perpustakaan Ajaib Bibbi BokkenBuku ini sarat akan makna tulis menulis termasuk untuk saya pribadi. dan salah satu alasan saya memulai menulis di artikel pertama ini adalah karena terinspirasi dari buku ini hehe. Saya terpesona dengan gaya penulisan yang unik di buku ini, yang mana pengarang membagi buku ini menjadi dua pertama yaitu mengisahkan tentang isi dari buku-surat yang dikirimkan oleh dua remaja Nills dan Berit tersebut secara bergantian. Sedangkan bab kedua adalah mengisahkan rencana mereka kedua setelah mereka bertemu langsung dan menyusun rencana untuk memecahkan misteri yang selama ini menghantui mereka dengan dua narator yaitu Nills dan buku ini pembaca akan diajak memahami bagaimana imajinasi liar anak-anak dalam memecahkan misteri dan kasus yang mereka hadapi. Dan juga pembaca akan mendapatkan informasi tentang literasi dan sejarah perbukuan, seperti sejarah mesin percetakan, sistem penyusunan buku-buku di perpustakaan, lokasi perpustakaan unik di Norwegia, cara mengembangkan tulisan fiksi, dan masih banyak 4/5Judul The Magic Library — Perpustakaan Ajaib Bibbi BokkenPenulis Jostein Gaarder dan Klaus HagerupPenerbit MizanTebal Buku 284 hlm
Anehnya ada seorang wanita misterius, Bibbi Bokken, yang mengincar buku-surat itu. Bersama komplotannya, tampaknya Bibbi menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit dan Nils. Rencana itu berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib dan konspirasi dunia perbukuan. Berit dan Nils tidak gentar, bahkan bertekad mengungkap misteri ini dan
Pembaca yang baik , Buku di tangan Anda ini benar – benar unik. Susah menggambarkan isinya. Tapi, kira – kira seperti ini Dua saudara sepupu, Berit dan Nils, tinggal di kota yang berbeda. Untuk berhubungan, kedua remaja ini membuat sebuah buku-surat yang mereka tulisi dan saling kirimkan di antara mereka . Anehnya, ada seorang wanita misterius, Bibbi Bokken yang mengincar buku-surat itu. Bersama komplotannya, tampaknya Bibbi menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit dan Nils. Rencana itu berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib dan konspirasi dunia perbukuan. Berit dan Nils tidak gentar, bahkan bertekad mengungkap misteri ini dan menemukan Perpustakaan Ajaib. Buku ini juga berisi cerita detektif, cerita misteri, perburuan harta karun, petualangan ala Lima Sekawan, Astrid Lindgren, Ibsen, Klasifikasi Desimal Dewey, Winnie the Pooh, Anne Frank, kisah cinta, korespondensi, teori sastra, teori fiksi, teori menulis, puisi, sejarah buku, drama, film perpustakaan, penerbitan, humor, konspirasi… Jadi buku ini adalah buku karya Jostein Gaarder pertama yang saya baca. Berawal dari browsing di internet, saya menemukan sumber yang mengatakan bahwa buku – buku karya Jostein Gaarder ini menarik. Sumber yang saya baca mengatakan bahwa buku – buku karya Jostein Gaarder memiliki gaya yang filosofis. Karena kebetulan saya menyukai novel fiksi yang memuat materi filosofis tentu saya sangat tertarik untuk membaca salah satu karya Jostein Gaarder ini . Pilihan saya jatuh pada buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Karena menurut sumber – sumber di internet buku ini yang paling gampang dimengerti daripada buku – buku karya om Jostein yang lain. Sebenernya saya ingin baca Misteri Soliter terlebih dahulu, tapi daripada saya nggak selesai bacanya kan lebih baik baca yang enteng – enteng dulu saja. Review spoiler may be present Cons Jujur, waktu saya pertama baca buku ini memang bener membosankan. Buku ini terkesan bocah’ banget di bagian awalnya. Di bagian surat menyurat antara Nils dan Berit terasa random banget bagi saya. Kemunculuan karakter antagonisnya pun juga terlalu bocah’. Saya sebenarnya sedikit kecewa dengan buku ini karena tidak sesuai ekspektasi saya. Berdasarkan judulnya dan pembawaan cerita yang terlalu imajinatif, saya mengira Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken akan lebih di eksploitasi lagi. Memang ada bagian dimana tokoh utama berkunjung ke Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, namun bagian teresebut kurang ter ekspose dan terkesan hanya batu loncatan untuk scene berikutnya. Intinya, akan ada momen dimana kalimat WTF akan muncul di kepala kita waktu membaca nya. Pros Buuttt… walaupun buku ini membosankan di awal, kegigihan saya untuk bertahan membaca ternyata tidak sia – sia. Menurut saya, buku ini menyajikan keadaan terkini tentang dunia perbukuan dengan cara yang unik. Buku ini menggambarkan pertarungan antara buku melawan film dengan sangat indah. Harus kita akui bahwa sekarang sebagian besar dari kita lebih memilih untuk nonton film daripada baca buku. Saya setuju bahwa nonton film memang jauh lebih simpel daripada harus membaca buku. Mungkin pikiran seperti ini lah yang membuat minat baca di kalangan remaja menurun. Nah melalui buku ini Jostein Gaarder menyampaikan keprihatinan nya terhadap kondisi ini dengan sangat baik . Selain ide brilian yang ingin disampaikan oleh Jostein Gaarder, pembawaan buku ini juga bagus. Walaupun memang menurut saya alur ceritanya membosankan mungkin karena ekspektasi saya yang berlebihan, buku ini jelas masuk dalam daftar wajib baca. Conclusion Mungkin saya harus lebih sering membaca buku karya Jostein Gaarder ini biar saya lebih bisa menerima ide yang ingin disampaikan oleh penulis. Singkatnya, buku ini masuk dalam daftar yang saya akan merekomendasikan untuk dibaca. Alur yang mungkin membosankan bagi sebagian orang, akan tertutup oleh ide cerita yang brilian dan keindahan pesan yang disampaikan buku ini. Seperti yang saya rasakan, walaupun dari awal saya tidak merasakan greget yang biasa saya rasakan saat membaca suatu novel, namun buku ini seperti menyampaikan melalui setiap kata – kata nya bahwa sesuatu yang spesial telah menunggu saya di bagian akhir buku ini. Hal ini lah yang membuat saya bertahan dapat menyelesaikan novel ini. Mungkin kata – kata dari Ruhr Nachricht di bawah adalah gambaran paling tepat untuk menggambarkan buku ini “Sebuah surat cinta kepada buku dan dunia penulisan” Ruhr Nachricht Quotes dari The Magic Library “Jadi, sama seperti atom dan molekul bisa menjadi seekor beruang, huruf-huruf tersebut pun dapat menjadi kisah Pooh si Beruang” “Yang kutahu hanyalah bahwa sebagian besar buku belum ditulis dan ada banyak hal yang tersembunyi dalam dua puluh enam huruf, bahkan lebih banyak daripada yang tersimpan di dalam otak seorang manusia di dunia ini. “ TheMagic Library. Review. Kategori: Novel. Product Tags. Rp.69,000. Quantity +-Add to cart Buy Now. Add to wishlist. Description. Buku di tangan Anda ini benar-benar unik. Susah menggambarkan isinya. Tapi, kira-kira seperti ini: Dua saudara sepupu, Berit dan Nils, tinggal di kota yang berbeda. Submit Review. Terakhir dilihat. The Magic
Buku The Magic Libarary merupakan buku karya Jostein Gaarder & Klaus Hagerup, mereka merupakan penulis novel luar negeri. Jostein Gaarder adalah penulis novel filsafat Shopie’s World Dunia Shopie yang merupakan salah satu novel terlaris di dunia. Novel Shopie’s World telah diterjemahkan dalam 50 bahasa karya beliau yang lain ialah Dunia Anna, Dunia Cecilia, Dunia Maya, The Orange Girl, Misteri Soliter, The Puppeteer, The Castle in the Pyrenees, House of Tales serta The Magic Library. Akhir minggu ini saya baru saja menyelesaikan membaca buku dengan judul The Magic Library Perpustakaan Ajaib Bibi Bokken, novel ini merupakan novel yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga cukup mudah dipahami . Dalam buku tersebut menggambarkan kisah dua orang sepupu yang memiliki tempat tinggal yang berjarak ratusan kilometer, mereka bernama Berit yang tinggal di Fjaerland dan Nils yang bertempat tinggal di Oslo. Maka dari itu mereka selalu berkirim pesan yang ditulis di buku kemudian mereka mengirim buku tersbut secara bergantian, mereka menyebutknya buku surat . Pada awal buku berisi berbagai pesan dimana pesan terseut merupakan pesan yang dikirimkan Berit kepada Nils dan sebaliknya , yakni pesan Nils kepada Berit. Dalam percakapan tersebut mereka sedang membahas mengenai perempuan aneh Bibbi Bokken yang haus akan buku sedang mengikuti dan seperti memata-matai mereka. Pada akhirnya mereka memiliki rasa penasaran dan mencoba mengikuti dan mengetahui siapa itu Bibi Bokken. Buku ini memiliki 284 halaman, dalam buku ini pembaca akan berimajiasi bagaimana alur cerita yang ditulis. Selain ingin mengetahui siapa itu Bibbi Bokken , Berit dan Nils juga ingin mengetahui mengenai “perpustakaan ajaib” yang cukup membuat mereka penasaran karena mereka suka membaca serta ingin mengetahui letak “perpustakaan ajaib tersebut”. Menurut saya novel ini cocok untuk dibaca dikalangan remaja yang suka membaca karena cukup membuat pembaca penasaran serta bersifat fantasi yang akan membuat membaca membayangkan keadaan yang terjadi.
DGeZhi.
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/615
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/520
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/683
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/944
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/24
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/855
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/219
  • j4a3wv6v0t.pages.dev/611
  • review buku the magic library