CewekVirgo ini punya hobi traveling, naik gunung, ngoleksi T-shirt bergambar jeep, dan ngoleksi perangko. Jingga dalam Elegi adalah novel keenam Esti setelah Fairish (2004) yang menjadi best-seller dan terus cetak ulang hingga kini, cewek (2005) yang juga laris manis, still (2006), Dia, Tanpa Aku (2008), dan Jingga dan Senja ( 2010 ).
Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini. Cerpen “matahari tak terbit pagi ini karya fakhrunnas ma. Gaya bahasa dalam cerpen ini sulit di pahami karna banyak menggunakan kata puitis yang susah untuk di pahami. Unsur Intrinsik Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini from Ketiadaanya dapat menyebabkan hidup menjadi sunyi, tidak indah dan serasa tidak bermakna lagi. Tugas bahasa indonesiacerpen matahari tak terbit pagi ini karya fakhrunnas ma jabbardzahrida 14 xi mipa 1 Cerpen matahari tak terbit pagi karya. Cerpen “Matahari Tak Terbit Pagi Ini”, Fakhrunnas Pasti Jadi Kecewa Tak Terbit Pagi Rasakan Begitu Sulit Untuk Menghadirkannya Kembali, Bahkan Sesuatu Yang Sangat Tidak Penjelasan, Ciri Dan Contoh. Cerpen “Matahari Tak Terbit Pagi Ini”, Fakhrunnas Nilai nilai kehidupan dari cerpen “matahari tak terbit pagi ini” antara lain Cerpen “matahari tak terbit pagi”. Contoh cerpen yakni cerpen matahari tak terbit pagi ini karya fakhrunnas ma dari jawa barat. Kau Pasti Jadi Kecewa Seraya. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Amanat cerpen matahari tak terbit pagi ini berisi tentang betapa berartinya seorang yang dikasihi dalam sebuah kehidupan. Kita rasakan begitu sulit untuk menghadirkannya kembali, bahkan sesuatu yang sangat tidak mungkin. Matahari Tak Terbit Pagi Ini. Diposting oleh unknown di 0630. Gaya bahasa dalam cerpen ini sulit di pahami karna banyak menggunakan kata puitis yang susah untuk di pahami. Sehingga pada akhirnya dapat menumbuhkan rasa semangat yang menggelora di dalam dada. Kita Rasakan Begitu Sulit Untuk Menghadirkannya Kembali, Bahkan Sesuatu Yang Sangat Tidak Mungkin. Pengertian cerpen cerpen ialah sebuah singkatan dari cerita pendek. Pada kesempatan kali ini akan membuat artikel mengenai majas metafora Video kali ini berisi contoh teks cerpen tentang matahari tak terbit pagi ini. Pengertian, Penjelasan, Ciri Dan Contoh. Jika matahari tak terbit lagi cerpen karangan Sungguh matahari tak terbit pagi ini. Berikut analisasi unsur intrinsik dan ekstrinsik unsur cerpen “matahari tak terbit pagi ini” a.
akutak pernah berdansa selama ini sehingga beberapa kali aku Mendung membuat pertunjukan matahari terbit terhalangi, cerah langit pagi jadi tak tergenapi. Sepanjang perca-kapan, Adrian terus-menerus memanggilku Sita, bukan Mama se- KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 Tak ayal lagi, purnama penuh yang awal merupakan waktu yang
Resensi Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini / Resensi Dan Sinopsis Novel Victory / Bagi yang tidak paham bahasa indonesia, bisa gunakan google translate.. Judul resensi harus sesuai atau selaras dengan keseluruhan isi resensi. Resensi kumpulan cerpen judul Viii+116 halaman hardcover terbit Pada kesempatan kali ini akan membuat artikel mengenai majas metafora Si kakek mencari seorang dokter yang tadi pagi. Hal ini terjadi karena gerak semu matahari atau peredaran bumi mengelilingi matahari. Sungguh, matahari tak terbit pagi ini. Amanat cerpen matahari tak terbit pagi ini berisi tentang betapa berartinya seorang yang dikasihi dalam sebuah kehidupan. Unsur intrnsik dan unsur ekstrinsik dari cerpen yang berjudul matahari tak terbit pagi ini unsur intrinsik sebuah cerpen terdiri atas tema alur sudut pandang penokohan dan amanat. Berikut informasi sepenuhnya tentang unsur intrinsik cerpen matahari tak terbit pagi ini brainly. Arti Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini Tulisan from Novel ini merupakan lanjutan dari 2 novel yang terbit lebih dahulu yaitu novel bumi dan novel bulan. Pengertian dan struktur cerpen beserta contohnya. Pengertian cerpen cerpen ialah sebuah singkatan dari cerita pendek. Struktur cerpen matahari tak terbit pagi ini. Bagi yang tidak paham bahasa indonesia, bisa gunakan google translate. Seperti yang kita ketahui sejak dahulu, matahari adalah sumber energi utama bagi bumi. Matahari tak terbit pagi ini unsur intrinsik. Latihan matahari tak terbit pagi ini karya Sungguh, matahari tak terbit pagi ini. Namun, tak sedikit yang merasa terganggu. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Berikut analisasi unsur intrinsik dan ekstrinsik unsur. Atau, kita harus kuat merenangi laut salju yang kental atau menyelam di bawah bongkahan es yang dingin menyengat tubuh. Ketiadaanya dapat menyebabkan hidup menjadi sunyi, tidak indah dan serasa tidak bermakna lagi. Konten bisa apa saja news, essay, feature, etc asal cocok untuk indonesia, cocok untuk nusantara, cocok untuk di share di facebook atau dijadikan ide untuk video youtube. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Pengertian dan struktur cerpen beserta contohnya. Latihan matahari tak terbit pagi ini karya Amanat cerpen matahari tak terbit pagi ini berisi tentang betapa berartinya seorang yang dikasihi dalam sebuah kehidupan. Oleh mas ale diposting pada 26 juli 2021. Bagi yang tidak paham bahasa indonesia, bisa gunakan google translate. Sehingga matahari tidak terbit di timur tapi terbit mendekati arah timur laut antara timur dengan utara. Namun, tak sedikit yang merasa terganggu. Konten bisa apa saja news, essay, feature, etc asal cocok untuk indonesia, cocok untuk nusantara, cocok untuk di share di facebook atau dijadikan ide untuk video youtube. Surga untuk malaikat tak bersayap. Tubuh hitam belang bersayap kelam. Viii+116 halaman hardcover terbit Analisis Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini Xi Mipa 1 from Hal ini terjadi karena gerak semu matahari atau peredaran bumi mengelilingi matahari. Seperti yang kita ketahui sejak dahulu, matahari adalah sumber energi utama bagi bumi. Matahari terbit viele angebote mit reiseschutz & kostenlos umbuchbar! Apapun kontennya bisa jadi paling dicari, viral, terbaru, rate tertinggi, atau sekedar chace data. Konten bisa apa saja news, essay, feature, etc asal cocok untuk indonesia, cocok untuk nusantara, cocok untuk di share di facebook atau dijadikan ide untuk video youtube. Jika matahari tak terbit lagi cerpen karangan Pada cerpen matahari tak terbit pagi ini memiliki struktur cerpen pada umumnya yaitu 1 pengenalan situasi cerita exposition, orientation, 2 pengungkapan peristiwa complication, 3 gambaran konflik rising action, 4 puncak konflik turning point, dan 5 penyelesaian ending atau coda. Bagi yang tidak paham bahasa indonesia, bisa gunakan google translate. Oleh mas ale diposting pada 26 juli 2021. Hal ini terjadi karena gerak semu matahari atau peredaran bumi mengelilingi matahari. Judul resensi harus sesuai atau selaras dengan keseluruhan isi resensi. Nanti di setiap bulan maret dan september, saat matahari di khatulistiwa, matahari baru akan terbit di timur, kata dia. Oleh pengajarku diposting pada januari 22, 2021. Kali ini saya akan memaparkan sinopsis dan resensi dari penulis yang sama yaitu tere liye yang berjudul matahari. Pada cerpen matahari tak terbit pagi ini memiliki struktur cerpen pada umumnya yaitu 1 pengenalan situasi cerita exposition, orientation, 2 pengungkapan peristiwa complication, 3 gambaran konflik rising action, 4 puncak konflik turning point, dan 5 penyelesaian ending atau coda. Namun, matahari yang kumaksud bukanlah matahari yang menyinari bumi setiap hari. Surga untuk malaikat tak bersayap. Pagi ini aku terbangun dengan perasaan bahagia. Sungguh, matahari tak terbit pagi ini. Pada kesempatan kali ini akan membuat artikel mengenai majas metafora Ada angin dingin menerpa kalbu. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Bagai aku kehilangan dirimu yang berhari hari menangkap cahaya hingga memekarkan kelopak bunga dijiwa. Andai matahari tak terbit lagi saat pagi merona kita masih menyimpan sedikit cahaya di helai helai daun yang berguncang dihembus angin sepanjang hari. Bagi yang tidak paham bahasa indonesia, bisa gunakan google translate. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Surga untuk malaikat tak bersayap. Analisis Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini Xi Mipa 1 from Oleh mas ale diposting pada 26 juli 2021. Tidak hanya kau tapi jutaan orang kebingungan dan menebar tanya sambil merangkak hati hati mencari liang langit. Novel ini merupakan lanjutan dari 2 novel yang terbit lebih dahulu yaitu novel bumi dan novel bulan. Matahari tak terbit pagi ini unsur intrinsik. By admin kamis 09 januari 2020. Konten bisa apa saja news, essay, feature, etc asal cocok untuk indonesia, cocok untuk nusantara, cocok untuk di share di facebook atau dijadikan ide untuk video youtube. Matahari tak terbit pagi ini. Berikut informasi sepenuhnya tentang unsur intrinsik cerpen matahari tak terbit pagi ini brainly. Pada kesempatan kali ini akan membuat artikel mengenai majas metafora Resensi kumpulan cerpen judul Ahmad faisal imron tebal buku Ini digambarkan sebagai situasi saat matahari berada 6 derajat atau kurang di bawah cakrawala. Aku yang tindak sebagai tokokh utama dengan watak romantis, pengertian, dan penyabar. Dan kulihat engkau menunduk sembilu. By admin kamis 09 januari 2020. Ketiadaanya dapat menyebabkan hidup menjadi sunyi, tidak indah dan serasa tidak bermakna lagi. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Struktur cerpen matahari tak terbit pagi ini. Novel ini merupakan lanjutan dari 2 novel yang terbit lebih dahulu yaitu novel bumi dan novel bulan. Menilai cerpen saksi mata karya seno gumira ajidarma. Matahari tak terbit pagi ini unsur intrinsik sebuah cerpen terdiri atas tema, alur, sudut pandang, penokohan dan amanat. Namun, matahari yang kumaksud bukanlah matahari yang menyinari bumi setiap hari.
Sinopsisdan Analisis Novel (10 Novel) Identitas buku. No : 1. Judul : Para priyayi. Pengarang : Umar Kayam. Penerbit : Grafiti. Tahun terbit : 1996. Sinopsis : Wage tinggal di Desa Wandawas sejak dalam kandungan ia telah menjadi anak yatim.
74% found this document useful 65 votes138K views9 pagesOriginal TitleAnalisis cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini XI MIPA 1.pptxCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?74% found this document useful 65 votes138K views9 pagesAnalisis Cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini XI MIPA 1Original TitleAnalisis cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini XI MIPA 1.pptxJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
NovelJingga dalam Elegi adalah lanjutan dari novel Jingga dan Senja, ini juga salah satu novel yang saya suka, menurut saya dari Trilogi Jingga dan Senja, novel inilah yang paling menyentuh hati ( belum saya bandingkan dengan Jingga Untuk Matahari ) konfik yang terjadi dalam novel ini sangat menarik, mulai dari mundurnya Angga, hingga kejutan Ata. tak ingin berlama-lama inilah resensinya
Matahari Tak Terbit Pagi Ini PERNAHKAH kau merasakan sesuatu yang biasa hadir mengisi hari-harimu, tiba-tiba lenyap begitu saja. Hari-harimu pasti berubah jadi pucat pasi tanpa gairah. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Kau pasti jadi kecewa seraya menengadahkan tangan penuh harap lewat kalimat doa yang tak putus-putusnya. Seperti hari ini, matahari tak terbit sama sekali. Bukankah kau jadi kehilangan kehangatan karena tak ada helai-helai sinar ultraviolet yang membuat senyumnya begitu ranum selama ini. Matahari bagimu tentu tak sekadar benda langit yang memburaikan kemilau cahaya tetapi selama ini sudah menjadi sebuah peristiwa yang menyatu dengan ragamu. Bayangkanlah bila matahari tak terbit lagi. Tidak hanya kau tapi jutaan orang kebingungan dan menebar tanya sambil merangkak hati-hati mencari liang langit, tempat matahari menyembul secara perkasa dan penuh cahaya. Kaulah matahari itu, bidadariku. Berhari-hari kau merekat kasih hingga tak terkoyak oleh waktu, tiba-tiba kita harus berpencar di bawah langit menuju sudut-sudut yang kosong. Kekosongan itu kita bawa melewati jejalan kesedihan. Kita harus terpisah jauh menjalani kodrat diri yang termaktub di singgasana luhl mahfudz. Semula kita begitu dekat. Lantas terpisah jauh dipisahkan lempengan waktu. Kita mengisi halaman-halaman kosong kehidupan kita dengan denyut nadi. Sesudahnya, kita bertemu bagai angin mengecup pucuk-pucuk daun dan berlalu begitu mudah. Dan..kita pun bertemu lagi kemudian dengan perasaan yang asing hingga kita begitu sulit memahami siapa diri kita sebenarnya. Tapi, kau memang telah menjadi dirimu sejak lama. Aku pun. Di ruang kosong yang semula dipenuhi pernik cahaya matahari, kita bertatap muka penuh gairah. Di penjuru ruang kosong itu bergantungan bola-bola rindu penuh warna dan aroma. Bola-bola itu bergesekan satu dengan lain mengalirkan irama-irama lembut Beethoven atau Papavarotti. Irama itu menyayat-nyayat hati kita hingga mengukir potongan sejarah baru. Bagaikan sepasang angsa putih yang menari-nari di bawah gemerlapan cahaya langit, sejarah itu terus ditulisi berkepanjangan. Lewat ratusan kitab, laksa aksara. Namun, setiap perjalanan pasti ada ujungnya. Setiap pelayaran ada pelabuhan singgahnya. Setiap cuaca benderang niscaya ditingkahi temaram bahkan kegelapan. Matahari memang tak terbit pagi ini. Siapa pun di sini terpercik kegelapan. Andai kau juga ada di sini, akan menyerahkah untuk kalah? Aku tak. Seperti langkah Sang Sapurba yang turun dari Bukit Seguntang dulu hingga menyemai akar-akar Melayu di antara pertembungan Riau-Johor-Tumasik hingga Malaka, Siak atau Pekantua. Hingga juga ke hamparan pulau-pulau yang terkepung di Selat Melaka. Ya, tanah leluhurmu dan kampung halaman mu pula. Andai sejarah boleh terus diperpanjang membawa mitos dan legendanya, maka dirimu boleh jadi termaktub dan pohon ranji sejarah itu. Boleh jadi, kau akan tampil sebagai permaisuri atau pun Tuanku Putri yang molek. Mungkin, berada di bawah bayang-bayang Engku Putri Hamidah, Puan Bulang Cahaya atau pun siapa saja yang pernah mengusung regalia kerajaan yang membesarkan marwah perempuan. Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu yang begitu akrab di antara kutub-kutub kosong itu. Kusebut saja, kutub rindu. Aku tak mungkin menuangkan tumpukan warna di kanvas yang penuh garis dan kata-kata sebab lukisan agung ini tak kunjung selesai. Masih diperlukan banyak sentuhan kuas dan cairan cat warna-warni hingga lukisan ini mendekati sempurna. Kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak mula hingga waktu jeda yang tanpa batas. Masih ingatkah kau bagaimana langit-langit kamar itu penuh getar dan kabar. Tiap pintu dan tingkap dipenuhi ikrar kita. Dan bola lampu temaram memburaikan janji-janji. Sebuah percintaan agung sedang dipentaskan di bawah arahan sutradara semesta. Kau membilang percik air yang berjatuhan di danau kecil di sudut pekarangan jiwa dalam kecup dan harum mawar. Bahkan, tubuh kita terguyuri embun yang terbang menembus kisi-kisi tingkap hingga jadi begitu dingin. Malam-malam penuh mimpi dan keceriaan bagaikan sepasang angsa yang mengibas-ngibaskan bulu-bulu beningnya. Kau redupkan cahaya lampu di tiap penjuru hingga sejarah dapat dituliskan secara khidmat dan penuh makna. Kau menatap langit-langit kamar sambil membisikkan untaian puisi yang kau tulis dengan desah napasmu. Kita merecup semua getar irama percintaan itu tiada batas. Malam itu siapa pun tak butuh matahari. Sebab, ada bulan yang bersaksi. Kita hanya butuh setitik cahaya guna penentu arah belaka. Selebihnya sunyi menyebat kita dan tiupan angin yang melompat lewat kisi-kisi jendela yang agak terdedah. Dengan apakah kulukiskan pertemuan kita,Kekasih? Chairil sempat bertanya seketika. Ah, tak cukup kata memberi makna, katamu. Dan isyarat sepasang angsa yang saling menggosokkan paruh-paruhnya. Bagaikan peladang kita pun sudah pula bertanam dan menebar benih. Kelak, katamu, akan ada buah yang bakal dipetik sebagai kebulatan hati yang begitu mudah terjadi tanpa paksa dan janji. Dan kita pun terus saja bertanam agar daun-daun yang bertumbuh kelak dapat menangkap fotosintesa matahari. Di tiap helai daun itu bermunculan nama kita sebagai sebuah keabadian. Andai matahari tak terbit lagi saat pagi merona, kita masih menyimpan sedikit cahaya di helai-helai daun yang berguncang dihembus angin sepanjang hari. Sungguh, matahari tak terbit pagi ini. Bagai aku kehilangan dirimu yang berhari-hari menangkap cahaya hingga memekarkan kelopak bunga di jiwa. Percintaan ini penuh wangi dan warna. Penuh hijau daun dan kupu-kupu yang menyemai spora di mahkota bunga. Begitulah saat kau berada jauh kembali ke garis hidupmu, aku begitu ternganga sebab cahaya tak ada. Memang, tak pernah matahari tak terbit memeluk bumi. Tapi, bagi kita, kala berada jauh, keadaan begitu gelap dan sunyi tiba-tiba. Kita merasa begitu kehilangan. Kita merasa ada yang terenggut tanpa sengaja. Serasa ada yang tercerabut dari akar yang semula menghunjam jauh di tanah. Kita bagaikan orang tak punya pilihan saat berada di persimpangan tak bertanda. Syukurlah, kita tak pernah kehilangan arah tempat bertuju di perjalanan berikutnya. Hidup ini penuh gurindam dan bidal Melayu yang memagari ruang dan langkah kita menuju titik terjauh yang harus dilompati. Kata-kata yang berdesakan di bait puisi dan lirik lagu menebar wangi hari-hari. ………… takkan kutemui wanita seperti dirimu takkan kudapatkan rasa cinta ini kubayangkan bila engkau datang kupeluk bahagia kan daku kuserahkan seluruh hidupku menjadi penjaga hatiku Suara Ari Lasso lewat Penjaga Hati itu mengalir pelan-pelan dari tembok-tembok kegelapan yang mengepungku. Benar kata emak dulu, kita akan tahu akan makna sesuatu ketika ia telah berlalu. Apalagi berada jauh yang tak tersentuh. Matahari tak terbit pagi ini. Begitulah kita merasakan saat diri kita berada di kutub yang berjauhan. Diperlukan garis waktu untuk mempertemukan kedua tebing kutub itu. Atau, kita harus kuat merenangi laut salju yang kental atau menyelam di bawah bongkahan es yang dingin menyengat tubuh. Begitu diperlukan segala daya untuk menemukan sesuatu yang lenyap begitu cepat saat diri memerlukan setitik cahaya. Apa perasaanmu kini? Kau telan kesendirian itu di kejauhan sambil berharap matahari akan bercahaya segera menerangi kisi-kisi hati yang tersaput luka rindu kita. Andai kita bisa menolak gumpal awan dan menyeruakkan matahari kembali, begitulah takdir yang hendak kita bentangkan di kitab sejarah sepanjang masa. Tapi, kita akan cepat lelah. Menyeruakkan awan untuk menyembulkan garang matahari bukanlah hal yang mudah. Kita butuh sejuta tangan dan cakar untuk menaklukkan segenap awan dan matahari itu. Kau ingat kan, kisah Qays dan Laila atau Romeo dan Juliet yang memburaikan banyak kenangan bagi jutaan orang. Kau pun ada dalam bagian kisah yang tak pernah lekang di panas dan lapuk di hujan itu. Selalu ada manik-manik kasih mengalir di samudera kehidupan yang maha-luas ini. Meski kadangkala suaramu tersekat melempar tanya kala anugerah kasih ini terbit di ujung usia. Tak bolehkah kita mereguk kebahagiaan di sisa waktu yang masih tersedia meski semua jalan yang terbuka di depan bagai tak berujung jua. “Aku takut bila aku berubah…Tapi, tak akan pernah, pangeranku” ucapmu pelan. 3600 detik/ 7 hari/ 365 hari…garis panjang waktu itu mendedahkan kemungkinan-kemungkinan yang sulit diraba. Banyak ancaman yang siap mengepung kita hingga merobek tabir setia. Ya, kesetiaan tak kasat-mata. Hanya ada di bilik hati. Ingin aku menjenguk bilik hatimu setiap saat, tapi tak bisa. Pintu hati itu tak setiap waktu bisa terbuka. Andai kau bangun esok pagi, nantikan selalu matahari akan terbit seperti janji yang diucapkannya pada semesta. Di helai cahaya matahari itu selalu ada kehangatan yang meresap di keping-keping jiwamu. Aku pun.*** Pekanbaru-Jakarta, 071007
Jika tak seorang pun ingin saya, saya akan bersembunyi di sini selamanya." Ada banyak makanan, dan itik mulai merasa sedikit lebih bahagia, meskipun dia kesepian. Suatu hari saat matahari terbit, ia melihat pesawat overhead sayap burung yang indah. Putih, dengan leher ramping panjang, paruh kuning dan sayap besar, mereka bermigrasi ke selatan.
Matahari Tak Terbit Pagi IniSebarkan iniPosting terkait Karya Fakhrunnas MA Jabbar Pernahkah kau merasakan sesuatu yang biasa hadir mengisi hari- harimu, tiba-tiba lenyap begitu saja. Hari-harimu pasti berubah jadi pucat pasi tanpa gairah. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Kau pasti jadi kecewa seraya menengadahkan tangan penuh harap lewat kalimat doa yang tak putus-putusnya. Bukankah kau jadi kehilangan kehangatan karena tak ada helai-helai sinar ultraviolet yang membuat senyumnya begitu ranum selama ini. Matahari bagimu tentu tak sekadar benda langit yang memburaikan kemilau cahaya, tetapi sudah menjadi sebuah peristiwa yang menyatu dengan ragamu. Bayangkanlah bila matahari tak terbit lagi. Tidak hanya kau tapi jutaan orang kebingungan dan menebar tanya sambil merangkak hati-hati mencari liang langit, tempat matahari menyembul secara perkasa dan penuh cahaya. Kaulah matahari itu, bidadariku. Berhari-hari kau merekat kasih hingga tak terkoyak oleh waktu, tiba-tiba kita harus berpencar di bawah langit menuju sudut-sudut yang kosong. Kekosongan itu kita bawa melewati jejalan kesedihan. Kita harus terpisah jauh menjalani kodrat diri yang termaktub di singgasana luhl mahfudz. Semula kita begitu dekat. Lantas terpisah jauh oleh lempengan waktu. Kita mengisi halaman-halaman kosong kehidupan kita dengan denyut nadi. Sesudahnya, kita bertemu bagai angin mengecup pucuk-pucuk daun dan berlalu begitu mudah. Dan kita pun bertemu lagi dengan perasaan yang asing hingga kita begitu sulit memahami siapa diri kita sebenarnya. Di ruang kosong yang semula dipenuhi pernik cahaya matahari, kita bertatap muka penuh gairah. Di penjuru ruang kosong itu bergantungan bola-bola rindu penuh warna dan aroma. Bola-bola itu bergesekan satu dengan lain mengalirkan irama-irama lembut Beethoven atau Papavarotti. Irama itu menyayat-nyayat hati kita hingga mengukir potongan sejarah baru. Bagaikan sepasang angsa putih yang menari-nari di bawah gemerlapan cahaya langit, sejarah itu terus ditulisi berkepanjangan. Lewat ratusan kitab, laksa aksara. Namun, setiap perjalanan pasti ada ujungnya. Setiap pelayaran ada pelabuhan singgahnya. Setiap cuaca benderang niscaya ditingkahi temaram bahkan kegelapan. Andai sejarah boleh terus diperpanjang membawa mitos dan legendanya, maka dirimu boleh jadi termaktub pada pohon ranji sejarah itu. Boleh jadi, kau akan tampil sebagai permaisuri ataupun Tuanku Putri yang molek. Mungkin, berada di bawah bayang-bayang Engku Putri Hamidah, Puan Bulang Cahaya atau pun siapa saja yang pernah mengusung regalia kerajaan yang membesarkan marwah perempuan. Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu yang begitu akrab di antara kutub- kutub kosong itu. Kusebut saja, kutub rindu. Aku tak mungkin menuangkan tumpukan warna di kanvas yang penuh garis dan kata ibarat sebab lukisan agung ini tak kunjung selesai. Masih diperlukan banyak sentuhan kuas dan cairan cat warna-warni hingga lukisan ini mendekati sempurna. Kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak mula hingga waktu jeda yang tanpa batas. Masih ingatkah kau bagaimana langit-langit kamar itu penuh getar dan kabar. Tiap pintu dan tingkap dipenuhi ikrar kita. Dan bola lampu temaram memburaikan janji-janji. Sebuah percintaan agung sedang dipentaskan di bawah arahan sutradara semesta. Kau membilang percik air yang berjatuhan di danau kecil di sudut pekarangan jiwa dalam kecup dan harum mawar. Bahkan, tubuh kita terguyuri embun yang terbang menembus kisi-kisi tingkap hingga tubuh kita jadi dingin. Malam-malam penuh mimpi dan keceriaan bagaikan sepasang angsa yang mengibas-ngibaskan bulu-bulu beningnya. Kau redupkan cahaya lampu di tiap penjuru hingga sejarah dapat dituliskan secara khidmat dan penuh makna. Kau menatap langit- langit kamar sambil membisikkan untaian puisi yang kau tulis dengan desah napasmu. Kita merecup semua getar irama percintaan itu tiada batas. Malam itu siapa pun tak butuh matahari. Sebab, ada bulan yang bersaksi. Kita hanya butuh setitik cahaya guna penentu arah belaka. Selebihnya sunyi menyebat kita dan tiupan angin yang melompat lewat kisi-kisi jendela yang agak terdedah. Dengan apakah kulukiskan pertemuan kita, Kekasih? Chairil sempat bertanya seketika. Ah, tak cukup kata memberi makna, katamu. Dan isyarat sepasang angsa yang saling menggosokkan paruh-paruhnya. Bagaikan peladang kita pun sudah pula bertanam dan menebar benih. Kelak, katamu, akan ada buah yang bakal dipetik sebagai kebulatan hati yang begitu mudah terjadi tanpa paksa dan janji. Dan kita pun terus saja bertanam agar daun-daun yang bertumbuh kelak dapat menangkap fotosintesa matahari. Di tiap helai daun itu bermunculan nama kita sebagai sebuah keabadian. Andai matahari tak terbit lagi saat pagi merona, kita masih menyimpan sedikit cahaya di helai-helai daun yang berguncang dihembus angin sepanjang hari. Sungguh, matahari tak terbit pagi ini. Bagai aku kehilangan dirimu yang berhari-hari menangkap cahaya hingga memekarkan kelopak bunga di jiwa. Percintaan ini penuh wangi dan warna. Penuh hijau daun dan kupu- kupu yang menyemai spora di mahkota bunga. Begitulah saat kau berada jauh kembali ke garis hidupmu, aku begitu ternganga sebab cahaya tak ada. Memang, tak pernah matahari tak terbit memeluk bumi. Tapi, bagi kita, kala berada jauh, keadaan begitu gelap dan sunyi tiba-tiba. Kita merasa begitu kehilangan. Kita merasa ada yang terenggut tanpa sengaja. Serasa ada yang tercerabut dari akar yang semula menghunjam jauh di tanah. Kita bagaikan orang tak punya pilihan saat berada di persimpangan tak bertanda. Syukurlah, kita tak pernah kehilangan arah tempat bertuju di perjalanan berikutnya. Hidup ini penuh gurindam dan bidal Melayu yang memagari ruang dan langkah kita menuju titik terjauh yang harus dilompati. Kata-kata yang berdesakan di bait puisi dan lirik lagu menebar wangi hari-hari. takkan kutemui wanita seperti dirimu takkan kudapatkan rasa cinta ini kubayangkan bila engkau datang kupeluk bahagia kan daku kuserahkan seluruh hidupku menjadi penjaga hatiku Suara Ari Lasso lewat “Penjaga Hati” itu mengalir pelan-pelan dari tembok-tembok kegelapan yang mengepungku. Benar kata emak dulu, kita akan tahu akan makna sesuatu ketika ia telah berlalu. Apalagi berada jauh yang tak tersentuh. Matahari tak terbit pagi ini. Begitulah kita merasakan saat diri kita berada di kutub yang berjauhan. Diperlukan garis waktu untuk mempertemukan kedua tebing kutub itu. Atau, kita harus kuat merenangi laut salju yang kental atau menyelam di bawah bongkahan es yang dingin menyengat tubuh. Begitu diperlukan segala daya untuk menemukan sesuatu yang lenyap begitu cepat saat diri memerlukan setitik cahaya. Apa perasaanmu kini? Kau telan kesendirian itu di kejauhan sambil berharap matahari akan bercahaya segera menerangi kisi-kisi hati yang tersaput luka rindu kita. Andai kita bisa menolak gumpal awan dan menyeruakkan matahari kembali, begitulah takdir yang hendak kita bentangkan di kitab sejarah sepanjang masa. Tapi, kita akan cepat lelah. Menyeruakkan awan untuk menyembulkan garang matahari bukanlah hal yang mudah. Kita butuh sejuta tangan dan cakar untuk menaklukkan segenap awan dan matahari itu. Kau ingat kan, kisah Qays dan Laila atau Romeo dan Juliet yang memburaikan banyak kenangan bagi jutaan orang. Kau pun ada dalam bagian kisah yang tak pernah lekang di panas dan lapuk di hujan itu. Selalu ada manik-manik kasih mengalir di samudra kehidupan yang mahaluas ini. Meski kadangkala suaramu tersekat melempar tanya kala anugerah kasih ini terbit di ujung usia. Tak bolehkah kita mereguk kebahagiaan di sisa waktu yang masih tersedia meski semua jalan yang terbuka di depan bagai tak berujung jua. ”Aku takut bila aku berubah. Tapi tak akan pernah, pangeranku,” ucapmu pelan. Garis panjang waktu itu mendedahkan kemungkinan-kemungkinan yang sulit diraba. Banyak ancaman yang siap mengepung kita hingga merobek tabir setia. Ya, kesetiaan tak kasat-mata. Hanya ada di bilik hati. Ingin aku menjenguk bilik hatimu setiap saat, tapi tak bisa. Pintu hati itu tak setiap waktu bisa terbuka. Andai kau bangun esok pagi, nankan selalu matahari akan terbit seperti janji yang diucapkannya pada semesta. Di helai cahaya matahari itu selalu ada kehangatan yang meresap di keping-keping jiwamu Baca Juga; Cerita Pendek Robohnya Surau Kami Negosiasi Warga dengan Investor Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi Ciri Ciri Teks Negosiasi Hikayat Si Miskin
Sungguh matahari tak terbit pagi ini. Bagai aku kehilangan dirimu yang berhari-hari menangkap cahaya hingga memekarkan kelopak bunga dijiwa. Percintaan ini penuh wangi dan warna. Penuh hijau daun dan kupu-kupu yang menyemai spora di mahkota bunga. Begitulah saat kau berada jauh kembali ke garis hidupmu, aku begitu terganggu sebab cahava tak ada.
CerpenLingkungan dan Alam Sekitar. Sekolah Penuh Makna. Kriing Suara bel membuyarkan segala aktivitas di SMP Tunas Bangsa siang ini.Terik matahari bercampur aroma-aroma keringat yang bercampuraduk menjadi satu tidak keruan menambah pusing kepalaku. Aku Sarah siswa SMP yang setiap pagi masih memerlukan jasa ibu untuk membangunkan tidurku.
Mendungmembuat pertunjukan matahari terbit terhalangi, cerah langit pagi jadi tak tergenapi. Sepanjang percakapan, Adrian terus-menerus memanggilku Sita, bukan Mama seperti biasanya. Bunga mawar yang terindah tidak selalu lebih indah daripada bunga rumput berembun yang cemerlang dalam denyar matahari pagi. Ini seperti pingsut. Jempol lebih
Hariini, sama seperti hari sebelumnya, dan hari-hari sebelumnya. Matahari tetap terbit dari mana dia biasa terbit. Burung-burung berkicau ribut seolah ingin memberi tahu pada dunia jika hari ini sudah pagi. Para kawanan tupai pun tak mau kalah, mereka berlari dengan sangat kencang dari satu pohon ke pohon lainnya.
KotaGisborne di Pulau Utara di Pantai Timur Selandia Baru adalah wilayah yang pertama melihat matahari terbit di dunia ini. Ini Dia, Negara Pertama yang Melihat Matahari Terbit Setiap Pagi TRIBUNTRAVEL.COM - Selandia Baru sudah lama dikenal sebagai negara yang sangat indah dan bersih.
yangdikasihi serta jangan menyia- matahari tak terbit memeluk bumi. Tapi, nyiakan waktu kebersamaan bagi kita, kala berada jauh. Keadaan begitu dengannya. gelap dan sunyi tiba-tiba. Kita merasa begitu kehilangan. Kita merasa ada yang terenggut tanpa sengaja. Serasa ada yang tercabut dari akar yang semula menghunjam jauh di tanah.
xLF3g. j4a3wv6v0t.pages.dev/481j4a3wv6v0t.pages.dev/420j4a3wv6v0t.pages.dev/544j4a3wv6v0t.pages.dev/129j4a3wv6v0t.pages.dev/925j4a3wv6v0t.pages.dev/157j4a3wv6v0t.pages.dev/560j4a3wv6v0t.pages.dev/873
sinopsis cerpen matahari tak terbit pagi ini